Didampingi Prabowo, Jokowi Ungkap Alasan Bangun IKN Nusantara Demi Pembangunan Tak Jawa-Sentris

0

SEJAK Jumat (17/3/2023) pagi, ribuan warga sudah menantikan kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna menghadiri Muktamar Rabithah Melayu Banjar di halaman Pendopo Bersinar, Kota Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.

BEGITU tiba di arena muktamar yang dihelat selama dua hari sejak Kamis (16/3/2023) dengan pengawalan ketat personel Paspampres, Jokowi disambangi warga untuk bisa bersalaman langsung pada Jumat (17/3/2023) pagi, sekitar pukul 07.45 Wita.

Jokowi tak datang sendiri. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini ditemani Menteri Pertahanan yang juga calon Presiden RI usungan Partai Gerindra, Prabowo Subianto serta Sekretaris Kabinet Indonesia Maju, Pramono Anung Wibowo. Tampak pula, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan anggota DPR RI dari Fraksi PPP, Syaifullah Tamliha mendampingi Bupati Tabalong Anang Syakhfiani serta Ketua Panitia Muktamar I Rabithah Melayu Banjar, HM Syarbani Haira.

Di hadapan peserta Muktamar I Rabithah Melayu Banjar dan istigasah, Presiden Jokowi memberi sambutan dan mengungkapkan alasan mengapa harus memindah ibukota negara dari Jakarta ke IKN Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur.

BACA : Tabalong Disemat Bumi Nan Sarunai, Muktamar I Rabithah Melayu Banjar Bakal Dibuka Presiden Jokowi

“Untuk itu, saya berterima kasih dan mengapresiasi dukungan masyarakat Melayu Banjar terhadap pembangunan Ibukota Nusantara di Provinsi Kaltim,” kata Jokowi.

Mantan Walikota Solo ini mengungkapkan saat ini pembangunan IKN Nusantara sudah dimulai dengan membangun infrastruktur, istana serta gedung-gedung kementerian.

Untuk diketahui, IKN Nusantara adalah ibukota masa depan Indonesia yang direncanakan bakal diresmikan pada pada Agustus 2024 bersamaan dengan perayaan Hari Kemerdekaan RI di atas area seluas 2.560 km2.

BACA JUGA : Wamentan Harvick Dorong Sektor Pertanian Kalsel Berkontribusi bagi IKN Nusantara

Pembangunan IKN Nusantara dimulai pada Juli 2022, pembukaan lahan dan pembuatan jalan akses, dengan pembangunan tahap pertama; zona area pusat pemerintahan yang terdiri dari kantor pemerintah, sekolah dan rumah sakit dibangun pada bulan berikutnya.

“Untuk itu, saya berharap agar masyarakat Melayu Banjar dapat dan harus menjadi tuan rumah dalam pembangunan Ibukota Nusantara,” tegas Jokowi.

Presiden Jokowi didampingi Prabowo saat mengikuti istigasah di halaman Pendopo Bersinar, Tanjung, Kabupaten Tabalong Kalsel. (Foto Sekretariat Negara)

Menurut Jokowi, pemindahan ibukota negara ke Kalimantan agar pembangunan nasional lebih merata. Sebab, selama ini model pembangunan condong Jawa-Sentris, meski populasi terbanyak berada di Pulau Jawa dihuni 51 persen penduduk di Indonesia.

BACA JUGA : Dukung IKN Nusantara, Syaifullah Tamliha Usul Bandara Internasional di Kambitin Tanjung

“Sebanyak 58 persen perputaran uang terjadi di Pulau Jawa, terus tanyanya, 17 pulau lain yang ada di Indonesia dapat apa? Untuk itu perlu ada pemerataan, bukan Jawa-Sentris tapi Indonesia-Sentris,” kata Jokowi.

Dengan hadirnya IKN Nusantara di Kalimantan, Jokowi yakin akan bisa mendorong physical ekonomi (kesenjanganan) bisa keluar dari Pulau Jawa sehingaga bisa mewujudkan sila ke-5; Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Usai menghadiri Muktamar I Rabithah Melayu Banjar dan istigasah bersama alim ulama, tokoh masyarakat dan ribuan warga, Jokowi meninjau Pasar Rakyat Tanjung, Jalan Putri Zaleha, Kota Tanjung, serta meninjau sekaligus meresmikan Jalan Gren City atau Jalan Nan Sarunai di ibukota Kabupaten Tabalong.

BACA JUGA : Jangan Jadi Penonton, IKN di Kaltim Harus Dimanfaatkan Maksimal oleh Kalsel

Saat berada di Pasar Rakyat Tanjung, Jokowi didampingi Prabowo memantau harga sembako pun disambut warga yang rela berjejal agar bisa berinteraksi langsung dengan orang nomor satu di republik ini.

Usai kunjungan Presiden Jokowi dan dukungan terhadap IKN, apa langkah selanjutnya dari Rabithah Melayu Banjar? Sekretaris Muktamar I Rabithah Melayu Banjar, Surya Fermana mengatakan langkah berikutnya akan dirumuskan dalam mengayomi dan melindungi warga Melayu Banjar untuk keberaadan IKN Nusantara di Kaltim.

“Ini tahapan awal, langkah berikutnya akan kami segera rumuskan berdasar hasil muktamar,” ucap Surya Fermana.(jejakrekam)

Penulis Herry Yusminda
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.