Buntut Tewasnya 3 TKA China, Disnakertrans Kalsel Ungkap PT SDE Tak Punya Ahli K3

0

BUNTUT tewasnya 3 tenaga kerja asing (TAK) asal negara China (Tiongkok) bekerja di PT Sumber Daya Energi (SDE) ternyata diduga kuat imbas dari tidak diterapkan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

FAKTA ini ditemukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalsel menerjunkan tim ke lapangan saat  mengecek kondisi perusahaan tambang batubara underground (terowongan) ini.

Pemeriksaan tim Disnakertrans Provinsi Kalsel ini mengorek keterangan dan observasi lapangan terhadap aktivitas perusahaan tambang yang saham mayoritasnya dimiliki perusahaan asal China.

“Pada 12 September 2023 lalu, kami melakukan pemeriksaan terhadap PT SDE. Hasilnya, kami beri nota pertama catatan perbaikan, tapi ternyata belum juga dilakukan perbaikan oleh pihak perusahaan,” ucap Kepala Disnakertrans Provinsi Kalsel, Irfan Sayuti kepada awak media di Banjarmasin, Kamis (16/3/2023).

BACA : Tim Gabungan Polda Kalsel Bertolak Ke Kotabaru, Autopsi Jenazah 3 WNA Tunggu Koordinasi Perwakilan China

Catatan yang dimaksud Irfan Sayuti itu adalah ternyata PT SED tidak memiliki ahli keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Ini belum lagi soal panitia pelaksana keselamatan dan kesehatan juga tak terbentuk di perusahaan. Lebih parah lagi, belum menerapkan sistem manajemen K3.

Untuk diketahui, berdasar Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 50 Tahun 2012 telah mengatur soal keselamatan dan keehatan kerja (K3) dalam upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

BACAJUGA : Selama 2018, 7 WNA asal Malaysia dan China Dideportasi dari Kalsel

“Kemudian kami keluarkan lagi nota kedua, ternyata PT SDE tidak mau melaksanakan, sehingga akan dilakukan tindakan hokum. Bisa saja terjadi sampai pemberhentian aktivitas perusahaan untuk dievaluasi oleh pemerintah,” tegas Irfan Sayuti.

Masih menurut dia, jika nantinya direkomendasikan PT SDE ditutup aktivitas perusahaan tambangnya, maka menjadi domain pihak yang berwenang.

“Selama ini, pihak perusahaan terkesan acuh, tidak kooperatif dibina dalam melakukan perbaikan K3. Mereka selalu berkelik sudah dipayungi aturan energi, sumber daya mineral (ESDM), padahal harus tetap memenuhi standar K3,” papar Irfan Sayuti.

BACA JUGA: Kapolres Tanah Bumbu : Dugaan Penambangan Batubara Ilegal di Mangkalapi Terus Didalami

Dikutip dari data modi.esdm.go.id, PT SDE berpusat di Gedung 46 Abdul Muis lantai 5-6, Jalan Abdul Muis Nomor 46, Petojo Selatan, Jakarta Pusat ini merupakan perusahaan holding atau konsorsium dari tiga perusahaan pemegang saham.

Komposisi pemegang saham PT SDE adalah PT Qinfa Mining Industri asal China sebanyak 70 persen. Sisanya, PT Widyanusa Mandiri (25 persen) dan PT Lintas Timur Investama (5 persen). Di jajaran komisaris; Asep Sulaiman  dan Edric Kusuma dengan Komisaris Utama Natalia Pamela Ruslim. Menariknya, di jajaran direksi sebagai Direktur Utama PT SDE; Xu Da, dengan empat direktur; Inneke Wiratirana, Gong Zebo, Cai Lei, dan Bai Tao.

BACA JUGA : Imigrasi Sebut WNA Asal Tiongkok Yang Diamankan Bukan Penambang Liar

Sementara itu, proses penyelidikan penyebab meninggalnya 3 WNA asal China yang bekerja di perusahaan tambang batubara di Kotabaru terus dilakukan oleh Polda Kalimantan Selatan.

TIM gabungan dibentuk dengan melibatkan penyidik dua direktorat, yakni Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) dan Direktorat Reserse Kriminal umum (Ditreskrimsus) Polda Kalsel. Tim dibentuk Kapolda Kalsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi langsung bertolak ke Kotabaru, lokasi kejadian tewasnya 3 WNA Tiongkok.

Untuk diketahui, 3 WNA China yang meninggal dunia itu adalah berinisial JY (51 tahun), XT (42 tahun) dan LD (46 tahun). Mereka diduga  meninggal dunia karena keracunan gas saat bekerja di sebuah terowongan di Desa Magalau Hulu, Kecamatan Kelumpang Barat, Kabupaten Kotabaru pada Senin (13/3/2023) dini hari.

BACA JUGA : Jangan Jadi Penonton, IKN di Kaltim Harus Dimanfaatkan Maksimal oleh Kalsel

Tiga  WNA China itu tercatat merupakan karyawan berstatus tenaga kerja asing (TKA) perusahaan tambang batubara bawah tanah PT Sumber Daya Energi (SDE). Sebelum dinyatkan tewas, mereka tengah beraktivitas melakukan galian di terowong bawah tanah, hingga ditemukan tengah lemas dan pingsan.

Berikutnya, tiga WNA ini kemudian dirujuk ke Klinik Suaka Insan, Desa Magalau Hulu. Saat dilakukan pemeriksaan, pihak Klinik Suaka Insan menyatakan bahwa para korban telah meninggal dunia. Guna memastikan kondisi tersebut jenazah kembali dirujuk ke Rumah Sakit Husada Batulicin, Tanah Bumbu, hingga dibawa ke Rumkit Bhayangkara Banjarmasin untuk dilakukan auotopsi ketiga jenazah WNA China itu.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2023/03/16/buntut-tewasnya-3-tka-china-disnakertrans-kalsel-ungkap-pt-sde-tak-punya-ahli-k3/
Penulis Iman Satria
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.