Dibiayai Rp 1,5 Miliar, Perputaran Uang Selama 3 Hari Gelaran BSF ke-7 Diklaim Capai Rp 1,4 Miliar

0

BERBIAYA Rp 1,5 miliar bersumber dari APBD Kota Banjarmasin, namun perputaran uang selama perhelatan Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) ke-7 tahun 2023 dihelat selama tiga hari dipusatkan di dua tempat; Menara Pandang dan Siring Nol Kilometer, Banjarmasin, diklaim cukup berbanding setara.

EVEN tahunan BSF ke-7 ini digeber pada 10-12 Maret 2023 berbiaya Rp 1,5 miliar ini memang mencatat berbagai rekor bahkan lebih meriah dibandingkan perhelatan tahun-tahun sebelumnya.

Terlebih lagi, BSF masuk kalender Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), mencatat beberapa rekor membanggakan khususnya bagi penyelenggara; Pemkot Banjarmasin.

“Untuk anggaran pelaksanaan BSF sama seperti tahun-tahun sebelumnya, tapi bisa memecahkan beberapa aspek,” ucap Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin, Ichrom Muftezar kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Senin (13/3/2023).

BACA : Dihelat 3 Hari, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina Sebut BSF Sebagai Hari Raya Sasirangan

Tezar, sapaan akrab pejabat muda Balai Kota ini menyebut total transaksi dalam BSF ke-7 selama tiga hari itu menembus angka Rp 1.447.900.000 atau Rp 1.4 miliar lebih. “Ini jelas melampaui target transaksi BSF yang terjadi pad even tahun sebelumnya,” ucap Tezar.

Ambil contoh, kata Tezar, pada BSF ke-6 tahun 2022 lalu, nilai nilai transaksi perputaran uang selama digelar perhelatan itu hanya tembus Rp 831 juta. Nah, BSF kali ini justru bisa meningkat tajam dua kali lipatnya.

“Meski kami target untuk di tahun ini (total transaksi BSF) adalah sebanyak-banyaknya. Namun hasil yang ada sudah melampaui dari target tahun sebelumnya,” ujar Tezar.

BACA JUGA : Dari Even BSF, Pemkot Banjarmasin Target Kain Sasirangan Tembus Pasar Nasional dan Internasional

Mantan ajudan Walikota Banjarmasin Midpai Yabani ini mengungkapkan naiknya perputaran uang di BSF juga berkelindan dengan tingginya angka kunjungan pengunjung. Terutama, pada saat even pembukaan hingga penutupan, khususnya yang mengunjungi pameran aneka produk.

Sayangnya, Tezar mengaku tidak mengetahui berapa angka kunjungan para pengunjung selama BSF. Maklum saja, karena perhelatan BSF juga melibatkan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin sebagai leading sector acara BSF.

BACA JUGA : Berbiaya Rp 1,5 Miliar, Banjarmasin Sasirangan Festival Ditarget Masuk Even Berskala Nasional

“Soal angka kunjungan pengunjung ke BSF, saya tidak tahu persis. Yang jelas, perputaran uang sangat tinggi selama BSF ke-7 ini. Sebagai pembanding BSF ke-6 tahun 2022 lalu, hanya Rp 800 juta lebih dengan angka kunjungan mencapai sekitar 70 ribu orang yang datang ke pameran,” beber Tezar.

Dia mengklaim keberhasilan BSF kali ini karena begitu massif dan luasnya sosialisasi dan informasi soal BSF ke-7 yang disebarkan baik melalui media sosial, pemberitaan hingga langsung via spanduk, baliho dan media sosialisasi lainnya berskala lokal, regional hingga nasional.

“Apalagi tahun ini, BSF masuk dalam kalender Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023. Tentu daya sebarnya semakin luar hingga berskala nasional,” kata Tezar.

BACA JUGA : 5 Hari Digeber di Banjarmasin, Perputaran Uang Transaksi BSF 2022 Capai Rp 831 Juta

Menurut dia, sosialisasi ini juga didukung pemerintah daerah (pemda) sekitar Banjarmasin yang turut menyebarkan informasi adanya gelaran BSF ke-7.

“Pemkot Banjarmasin juga bekerja sama dengan pemda untuk menayangkan BSF ke-7 lewat videotron milik pemda. Bahkan, promosi BSF kali ini ini sampai ke beberapa kota besar di Indonesia, Denpasar (Bali) dan Semarang (Jawa Tengah), contohnya,” ucapnya.

Tezar mengungkapkan untuk produk paling laku atau laris manis adalah kain sasirangan. Produk tekstil yang diolah dengan kerajinan tangan khas batik rajutan merupakan produksi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) binaan dari Pemkot Banjarmasin.

BACA JUGA : Luncurkan Baiman Store, BSF Ditarget Upaya Awal Pemulihan Ekonomi Banjarmasin

Sekadar mengingatkan, dalam BSF ke-7 tahun 2023 ini ada lebih 83 stand didirikan. Mereka terdiri dari 16 stand dalam tenda rendor disiapkan untuk pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Kalsel. Kemudian, ada 36 tenda sarnafil yang diisi oleh Pemkot Banjarmasin, Dharma Wanita, Pokdarwis, UP2K, serta 57 IKM binaan Pemkot Banjarmasin.

Kemudian, ada pula 31 tenda yang disiapkan untuk food and beverage di dekat panggung utama terapung di atas Sungai Martapura, kawasan Siring Nol Kilometer Banjarmasin.(jejakrekam)

Penulis Ferry Oktavian
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.