Atraksi Tarian Barongsai Membelah Keramaian Pasar Niaga Banjarmasin

0

PUNCAK perayaan tahun baru Imlek 2474/2023, ditandai dengan pertunjukan barongsai. Tarian singa ini dipercaya bisa mengusir roh-roh jahat yang mengganggu manusia dalam kehidupannya.

PERAYAAN Cap Go Meh atau hari ke-15 dalam kalender Cina telah tahun baru Imlek, cukup meriah di Banjarmasin. Warga keturunan Tionghoa memilih bersembahyang di dua kelenteng tua yang ada di Banjarmasin.

Kelenteng Suci Nurani di Kampung Pecinan, Jalan Veteran dan Kelenteng Karta Raharja di kawasan Pasar Niaga, didatangi umat Konghucu untuk bersembahyang di altar para dewa serta berdoa untuk para leluhur memasuki tahun baru Kelinci Air.

Sejumlah toko di kawasan Pecinan hingga Pasar Niaga (Cempaka) didatangi rombongan penari barongsai. Bunyi tabuhan tambur dan perkusi memacu tarian singa ini membahana membela keramaian Pasar Cempaka Banjarmasin.

BACA : Hikayat Dua Klenteng Besar, Identitas Etnis Tionghoa Banjar

“Selain menikmati tarian barongsai saat Imlek hingga Cap Go Meh. Selain itu, seperti lebaran umat muslim, kami juga punya hidangan khusus saat merayakan Cap Go Meh, berupa lontong Cap Go Meh, ya mirip lontong sayur,” kata Koh Manto, pemilik toko kelontongan di Pasar Niaga Banjarmasin kepada jejakrekam.com, Senin (6/2/2023).

Menurut dia, saat malam puncak Imlek atau hari ke-15 (Cap Go Meh) dimanfaatkan untuk berkumpul bersama keluarga besar. Kemudian, berbagi angpao (amplop merah) sebagai tanda kerahiman.

“Tarian barongsai ini juga harus bisa digelar di jalan, karena sudah dua tahun tidak bisa dilaksanakan akibat pandemi Covid-19,” tutur Koh Manto.

BACA JUGA : Leluhur dari Yunan, Etnis Tionghoa Membaur di Pacinan

Sementara itu, para penari barongsai dari Raymond Group mengakui sejak Imlek hingga Cap Go Meh sudah berkeliling di Banjarmasin. Mereka menyasar toko, rumah, hingga pemukiman yang dihuni warga keturunan Tionghoa.

Usai menari di depan atau dalam toko, para penari barongsai pun mendapatkan angpao sebagai ‘balas budi’ dari para penghuni atau pemilik bangunan.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.