Pembelajaran Santri Terancam Terlantar, Kini Pengelola Ponpes Nurus Sholihin Butuh Uluran Bantuan

0

BANGUNAN Pondok Pesantren (Ponpes) Nurus Sholihin yang ambruk usai diterjang angin puting beliung pada Minggu (25/12/2022) lalu, menyisakan cerita duka.

BANGUNAN berkonstruksi kayu itu rata dengan tanah, hanya tinggal bagian lantai di Jalan Basirih Dalam RT 25 RW 02, Kelurahan Basirih Selatan, Banjarmasin Selatan. Memang, bangunan itu hanya berupa tiang dan atap, tidak dilengkapi dinding saat kejadian diamuk angin puting beliung.

Pembersihan dilakukan para pengelola ponpes dibantu warga sekitar. Ini karena, bangunan terdiri dari 12 blok atau ruang kelas itu sudah tak bisa lagi digunakan, karena telah ambruk. Beberapa material sisa bangunan roboh itu diambil dan disimpan, karena dipergunakan lagi.

“Memang, bangunan ponpes yang ambruk ini belum selesai seratus persen dibangun. Masih dalam tahap renovasi, baru terbangun sekitar 80 persen. Karena musibah angin puting beliung, ya kami hanya bisa pasrah,” ucap Pengasuh Ponpes Nurus Sholihin, Ustadz Tajeri (50 tahun) kepada jejakrekam.com, Rabu (28/12/2022).

BACA : 2 Rumah Roboh Di Sungai Andai, Bangunan Ponpes Nurus Sholihin Ambruk Usai Disapu Angin

Ustadz Tajeri mengaku bersyukur dalam insiden bencana alam itu tidak ada korban jiwa, karena saat itu para santri tengah libur sekolah. Sebab, sebagian besar, para santri ada yang pulang ke rumah atau tidak ada proses belajar mengajar di kelas.

“Kami berharap ada bantuan dari pemerintah daerah, dinas atau pihak terkait, supaya bisa kembali membangun bangunan ponpes. Supaya para santri tidak terlantar belajarnya,” katanya.

BACA JUGA : Waspada Cuaca Ekstrem Pengujung Tahun, Puting Beliung Terjang Kawasan Sungai Andai

Ketua Komite Ponpes Nurus Sholihin, H Asnawi mengakui saat kejadian sebelum ambruknya bangunan 12 kelas, diawali hujan lebat disertai angin bertiup kencang. Posisi ponpes yang berada di area terbuka atau persawahan, makin membuat hemburan angin kian kencang dan berputar-putar. “Kami tidak menyangka juga ada kejadian semacam ini melanda Ponpes Nurus Sholihin,” kata H Asnawi.

Pengasuh Ponpes Nurus Sholihin, Ustadz Tajeri (kanan) bersama Ketua Komite Ponpes, H Asnawi saat mengcek kondisi bangunan yang ambruk usai dihantam angin puting beliung. (Foto Sirajuddin)

Dia mengakui sebelum berdiri Ponpes Nurus Sholihin di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Nurus Sholihin berdiri sejak 1985 diawali dengan Madrasah Diniyah Al Hidayah. Karena divakum cukup lama, sehingga diusulkan untuk membangun ponpes di atas lahan itu. Hal ini berdasar usulan dari para tokoh masyarakat Basirih Dalam.

BACA JUGA : Kemunculan Buaya Bikin Heboh Warga Basirih, BPBD Banjarmasin Minta Tetap Waspada

“Makanya, kami akhirnya membangun Ponpes Nurus Sholihin. Namun, kami hanya bisa pasrah dengan kejadian yang telah membuat bangunan ruang kelas ponpes ambruk,” kata H Asnawi.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.