PERMAINAN lato-lato kini viral di Indonesia. Termasuk di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Permainan berasal dari Amerika Serikat (AS) dengan sebutan Clakers Ball Toys ini tengah digandrungi anak-anak.
PERMAINAN anak-anak pada 1960-an, dan sempat dimainkan generasi 90-an di Indonesia, ternyata kembali hidup di era milenial. Lato-lato pun diyakini bisa mengalihkan kecenderungan terhadap game online dari gawai atau handphone.
Dua bola plastik seukuran telur ayam kampung digantung dengan seutas tali kuat dari bahan nilon, hingga mengeluarkan bunyi tek-tek. Bahkan, mainan jadul ini pun tak hanya dijual di toko atau kios mainan anak-anak, juga sudah menembus pasar digital (e-marketplace) beraneka warna dan ukuran dibanderol seharga Rp 4.450 hingga Rp 14.000 per buah.
BACA : Kurangi Anak Kecanduan Game Online, Kampung Bermain Terus Digalakkan Pemkot Banjarmasin
Muhammad Iqbal, bocah 6 tahun yang tinggal di Jalan Veteran Gang 7 Al Ikhlas Banjarmasin ini mengaku senang bermain lato-lato.
Bahkan, Iqbal tergolong cukup mahir memainkan lato-lato dengan berbagai gaya. “Saya terus latihan, karena sekarang mainan lato-lato sudah dipertandingkan. Saya juga diajari serius oleh kakak cara memainkannya,” kata Iqbal kepada jejakrekam.com, Rabu (28/12/2022).
BACA JUGA : Ada 6.000 Orang di Kalsel Diperkirakan Mengalami Gangguan Jiwa
Iqbal pun mengaku justru tertantang untuk memainkan lato-lato, ketimbang game online yang membosankan. Bahkan, dari berbagai sumber menyebutkan bahwa manfaat dari mainan lato-lato bisa melatih kemampuan dasar motorik, ketenangan pikiran, melatih kesabaran dan melatih keseimbangan dan kelincahan tangan.
“Main lato-lato tidak perlu pakai hape, apalagi harus mengecas kalau baterainya drop. Tidak perlu beli kuota internet, bisa langsung main,” kata Iqbal.
BACA JUGA : Tekanan Hidup Akibat Pandemi, Jumlah ODGJ di Banjarmasin Meningkat Tajam
Lain lagi dengan Muammar. Bocah berusia 12 tahun ini mengajak orangtuanya untuk beli mainan lato-lato di Pasar Baru, Jalan Pangeran Samudera, Banjarmasin.
“Kata orang mainan jadul. Tapi, lebih asyik main lato-lato, apalagi banyak kawan yang ikut memainkannya, jauh lebih rame,” kata Muammar.
Banyak tantangan untuk bisa memainkan lato-lato secara mahir. Muammar mengatakan beberapa trik bisa dipakai untuk menggoyangkan lato-lato hingga mengeluarkan bunyi nyaring, serta berputar lebih lama ketika kedua bola plastik saling berbenturan.
BACA JUGA : Bertahan di Tengah Gempuran Game Online, Kisah Penjual Papan Karambol di Taman Sari
“Tapi hati-hati kalau memainkan lato-lato dalam kecepatan tinggi. Bisa kena tangan, lebih sakit lagi kalau kena kepala,” kata Muammar, sambil terkekeh.
Sejak mainan lato-lato viral di media sosial, Linda, pedagang kios mainan di Pasar Baru Banjarmasin mengaku ketiban rezeki. “Sejak awal liburan sekolah, dalam sehari bisa laku mainan lato-lato sebanyak 30 hingga 50 biji. Biasanya, makin ramai pas hari Minggu,” kata Linda.
Harga mainan lato-lato pun tergerek naik. Jika awalnya hanya dijual seharga Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu, kini bisa melonjak harganya. “Untuk ukuran agak kecil seharga Rp 10 ribu dan ukuran besar Rp 15 ribu,” kata Linda, dari berjualan mainan lato-lato itu bisa didapat uang ratusan ribu per hari.(jejakrekam)
Pencarian populer:https://jejakrekam com/2022/12/28/lato-lato-mainan-jadul-yang-kini-viral-dan-digandrungi-anak-anak-milenial/,Jualan mainan lato lato banjarmasin