Pentingnya Tahap Negosiasi Awal Pasar Batuah, Subhan Syarief: Butuh Pelibatan Masyarakat Sekitar Lokasi, Pedagang, dan Pengunjung/Pembeli

0

PEMERHATI perkotaan, Dr H Subhan Syarief MT, hadir dalam Ngobrol Pinggiran (NGopi) Akhir Pekan jrektv, Jumat 15 Juli 2022, di serlok coffe Jalan Gatot Subroto Banjarmasin. Bertajuk Penataan Bangunan Infrastruktur Publik wajib melibatkan peran serta masyarakat ; acara dipandu wartawan senior Muhammad Rasyidi.

MESTINYA tahapan Negosiasi diawal merupakan aspek penting sebelum proyek revitalisasi itu ada. Bila hal tersebut tak dilakukan maka umumnya proyek akan berakhir dengan menuai masalah. Setelah matang hal negosiasi baru kemudian proyek tersebut ditindaklajuti Pemerintah. Nah, disitulah kelayakannya itu sudah mulai dilaksanakan. “Jadi pentingnya dalam proses kelayakannya itu, mesti dimulai dari negosiasi awal. Jika ada keberatan dari warga, maka berpengaruh terhadap kegiatan revitalisasi, termasuk dlm hal ini terkait Pasar Batuah,” ucap Dr H Subhan Syarief MT, dalam perbincangan tersebut.

BACA: Dana Revitalisasi Pasar Batuah Rp 3,5 Miliar Terancam Hangus? Disperdagin Banjarmasin Lobi Kemendag

Dalam membangun Infrastruktur untuk kepentingan publik, jelasnya, maka selayaknya publik (masyarakat, pedagang, warga) terlibat, mulai tahap awal di kelayakan proyek, sampai seperti rencana pembangunannya. “Bisa dipelajari terlebih dahulu, bagaimana prosesnya. Lalu, kenapa harus direvitalisasi? Kemudian sejarah berdiri Pasar Batuah, bagaimana?,” papar alumni doktor Hukum Konstruksi Universitas Sultan Agung Semarang ini.

Memang Pasar Batuah ini, sebutnya, tempat generasi dirinya dulu sering lewat ketika sekolah, di kurun tahun 1984 an. “walaupun lahan Pasar Batuah itu katanya milik Pemkot Banjarmasin, tapi untuk kepentingan masyarakat, pedagang, warga di sana. Maka yang juga tak boleh di abaikan dan mesti diperhatikan adalah masa depan masyarakat, pedagang, dan warga itu,” ungkap alumni Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang ini.

Dr H Subhan Syarief MT bersama jurnalis televisi Muhammad Rasyidi di acara jrektv Banjarmasin (Foto: Zainal/Bagas/jrektv)

BACA JUGA: Bertemu Komnas HAM, Sekda Banjarmasin Sodorkan Alternatif Penyelesaian Masalah Pasar Batuah

Karena itu dalam pengelolaan Pasar Batuah keterlibatan mereka yang terkena dampak revitalisasi juga mesti diperhatikan. “Memang pembangunan infrastruktur Pasar tidaklah bisa secara parsial, tetapi harus lebih komprehensif (terpadu), walau secara bertahap,” tutur arsitek senior ini.

Dalam membangun infrastruktur publik sambungnya, masterplan-nya yang komprehensif (terpadu) sangat di perlukan.  “Kawasan tertentu dapat dipetakan, termasuk audit kondisi pasar, seperti hal bangunan yang laik fungsi dan tidak layak kemudian bisa dilakukan pembenahan. Dan hal penting pemerintah juga tetap memberikan kesempatan  warga pedagang asal untuk tetap memiliki hak setelah kawasan usaha mereka atau tempat mereka tinggal dilakukan revitaliasi,” kata mantan Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Provinsi Kalsel ini.

Siapa yang berdagang di sana, siapa yang memiliki toko di sana. “Lalu siapa yang tinggal sekaligus berdagang/usaha di sana, yang mana? ketika kita mendesain proyek tersebut, maka akan terlihat konsep tersebut.

BACA: Desak Tunda Penggusuran Kampung Pasar Batuah, Komnas HAM Surati Walikota Banjarmasin

Sebelum revitalisasi, maka dapat dilakukan diskusi terkait pedagang, dan diskusi terkait kawasan kumuh. “Bagaimana mereka dapat terayomi, dan proyek reviltalisasi Pasar Batuah tetap terlaksana, karena menyangkut ekonomi pedagang,” imbuh mantan Ketua Ikatan Nasional Tenaga Ahli Konstruksi Indonesia (Intakindo) Provinsi Kalsel ini.  

Untuk lebih lengkapnya, dapat ditonton di Youtube jrektv, IG dan FB jrektv. Jangan lupa klik subscribe. (jejakrekam)

Penulis jrektv
Editor Afdi Achmad

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.