Longsor Gunung Kura-Kura Tewaskan 6 Penambang, Polda Kalsel Janji Tertibkan Tambang Ilegal

0

PENCARIAN korban longsor di kawasan Gunung Kura-Kura (Kukura) di Desa Buluh Kuning, Kecamatan Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, Senin (26/9/2022) malam lalu, terus dilakukan tim gabungan.

AKIBAT insiden di tambang emas rakyat tersebut 17 orang pekerja jadi korban, 6 orang dinyatakan meninggal dunia akibat tertimbun tanah merah, 6 orang selamat namun mengalami luka-luka, 5 orang masih dalam pencarian.

Kepala Bidang Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Mochamad Rifa’i mengatakan upaya pencarian terus dilakukan Polres Kotabaru, dibackup Polres  terdekat yakni Polres Tanah Bumbu, Personel Brimob dan Samapta Polda Kalsel juga lagi dipersiapkan untuk evakuasi korban.

BACA: Gunung Kura-Kura Longsor, 5 Tewas Tertimbun, 8 Korban Belum Ditemukan

“Kami juga mendirikan posko, dapur umum, rumah sementara dan suplai makanan yang cukup untuk para korban,” kata Rifa’i kepada awak media, Rabu (28/9/2022).

Menurut perwira senior ini, hingga saat ini belum diketahui tambang emas tradisional tersebut apakah ilegal atau tidak, Polres Kotabaru maupun Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel terus melakukan penyelidikan di lapangan.

“Penertiban tambang akan kita lakukan, itu pasti. Nanti dibicarakan dengan pemda dan stakeholder lain, supaya kejadian serupa tidak terjadi lagi,” tegasnya.

BACA JUGA : Korban Longsor Gunung Kura-Kura Telah Dimakamkan, Simak Namanya

Sementara itu, laporan dari Polsek Sungai Durian menyebutkan bahwa bencana longsor di Gunung Kura-Kura telah ditemukan 12 korban longsoran.

Rinciannya, korban meninggal dunia adalah Padlianur alias Bali (50 tahun) asal Desa Sungai Pinang RT 05 Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut.

Kemudian, Wahid (35 tahun) asal Pemangkih Barabai Kecamatan Labuan Amas Utara, Kabupaten HST. Lalu, Salman (30 tahun) asal Pelaihari Tanah Laut, Inal (30 tahun) juga berasal dari Pelaihari. Tercatat pula, Imis (54 tahun) asal Desa Banama II RT 10 Kecamatan Pulau Petak dan istrinya, Norjanah (47 tahun) dengan alamat yang sama.

BACA JUGA : Gerebek Lokasi Tambang Eks PT BIM, Polres Banjar Sudah Kantongi Tersangka Illegal Mining

Sementara, korban luka-luka adalah Hamdah (50 tahun) asal Kandangan, Murnia, asal Watu Bangga, Kendari, Sulawesi Tenggara dan Arifin (35 tahun) asal Jawa Timur.  Kemudian, Anang Suryadi (35 tahun) asal Sungkai Simpang Empat (Kabupaten Banjar) dan Asul (40 tahun) dari Batu Kajang. Ada pula, Isai (45 tahun) asal Kurau, Tanah Laut.

Ada pun kronologi kejadian adalah pada Senin (27/9/2022) sekira pukul 23.00 Wita terjadi di bencana tanah longsor dari atas lereng pegunungan di pemukiman warga di Kura-Kura 1  Desa Buluh Kuning Kec.Sungai Durian. Longsoran itu menimpa beberapa rumah warga sehingga mengakibatkan beberapa orang yang bermukim di areal tersebut beberapa orang meninggal dunia dan mengalami luka-luka.

BACA JUGA : Kapolres Tanah Bumbu : Dugaan Penambangan Batubara Ilegal di Mangkalapi Terus Didalami

Atas kejadian itu, Kapolres Kotabaru AKBP M Gafur Siregar bersama pejabat utama Polres Kotabaru melakukan peninjauan lokasi dan posko evakuasi bencana tanah longsor di Gunung Kura-Kura 1 Desa Buluh Kuning Kecamatan Sungai Durian dengan kegiatan. Yakni :

Pada Selasa (26/9/2022) pukul 12.00 Wita, personel Polsek Sungai Durian, BKO Polsek Pamukan Utara, BPBD, Pos Ramil Sungai Durian melakukan tinjau lokasi bencana longsor di Gunung Kura – Kura 1 Desa Buluh Kuning Kecamatan Sungai Durian.

BACA JUGA : Sekelumit Kisah Sumiati, Pemimpin Perempuan Adat Pantai Mangkiling yang Jaga Hutan Meratus

Pada pukul 15.00 Wita, Kabag Ops Polres Kotabaru Kompol Agung Rusdi Sukandar didampingi oleh personel Polsek Sungai Durian, BPBD, Basarnas, Kecamatan dan Pos Ramil Sungai Durian melakukan tinjau lokasi bencana longsor di Gunung Kura – Kura 1 Desa Buluh Kuning Kecamatan Sungai Durian.

Pukul 15.30 Wita, Kapolres Kotabaru dan Kapolsek Sungai Durian melakukan peninjauan lokasi tanah longsor menggunakan helikopter. Namun tidak bisa landing karena angin kencang dan posisi pegunungan yang miring.

BACA JUGA : Wabup Syamsuri Arsyad Akui Keruhnya Air Sungai Amandit Jadi Beban Pemkab HSS

Pukul 15.45 Wita, Kapolres Kotabaru landing di lapangan sepak bola Gendang Timburu kemudian bersama PJU Polres Kotabaru serta Kapolsek Sungai Durian menjenguk korban tanah longsor yang telah dievakuasi di Puskesmas Banian Kecamatan Sungai Durian.

Pukul 16.30 Wita, Kapolres Kotabaru beserta PJU Polres Kotabaru dan Kapolsek Sungai Durian melakukan peninjauan Posko Evakuasi Bencana di Dusun Kikil Desa Buluh Kuning Kecamatan Sungai Durian.

BACA JUGA : Insiden Longsor Tambang Batu Gunung di Padang Batung HSS, Satu Pekerja Tewas

Lokasi tempat terjadinya bencana tanah longsor yang berada di Gunung Kura-Kura 1 Desa Buluh Kuning hanya bisa dilalui menggunakan kendaraan roda dua yang sdh dimodifikasi dan trail dengan jarak tempuh waktu kurang lebih 3 jam perjalanan. Sedangkan jika menggunakan jalan kaki untuk sampai ke lokasi memerlukan waktu kurang lebih 5 jam.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria/Rahman
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.