Jelang Pemilu 2024, KPMP Kalsel Minta Pemuda Tidak Abstain

0

LEMBAGA Swadaya Masyarakat (LSM) Komando Pejuang Merah Putih (KPMP) Kalimantan Selatan (Kalsel) menyoroti pentingnya pemahaman pemuda terhadap Pancasila sebagai way of life dan dasar negara dalam menghadapi Pemilu 2024.

KETUA KPMP Kalsel, Adhi Surya Said saat Talk Show dengan tema “Pandangan Generasi Muda Terhadap Pancasila Sebagai Way of Life dan Dasar Negara Dalam Menghadapi Pemilu 2024″, mengatakan kegiatan ini untuk memberikan edukasi terkait Pancasila.

“Kita mengedukasi pemuda terkait Pancasila sebagai way of life dan dasar negara dalam menghadapi Pemilu 2024. Mengingat, pemilu lahir dari Pancasila itu sendiri,” ucapnya Minggu (25/9/2022).

BACA : Sungai Tuan; Mahakarya Datu Kalampayan Di Bidang Keilmuan Teknik Sipil

Ia berharap agar pemuda Kalsel tidak abstain pada Pemilu 2024 mendatang. Sebab menurutnya, serangan [informasi, red] di media sosial melalui smartphone sangat mempengaruhi pandangan pemuda.

“Ini seperti cuci otak. Jangan sampai mereka golput, dan jangan sampai terjadi keributan seperti tragedi Banjarmasin 23 Mei 1997 silam,” katanya.

Sementara itu, Datuk Cendikia Hikmadiraja Kesultanan Banjar, Dr. Taufik Arbain menyebutkan bahwa terdapat tiga hal terkait Pancasila sebagai way of life dewasa ini.

BACA JUGA : Kelemahan Dan Ketidakmampuan Pemdes, Taufik Arbain : Karena Desa Hanya Monoton Pada Program Yang Ada

Pertama, jelas dia, tidak perlu menabrakkan antara Pancasila dengan nilai-nilai keagamaan. Sebab itu semua sudah final dan diterima bangsa Indonesia. Kemudian yang kedua, sambung dia, bagaimana Pancasila menjadi jalan untuk melihat pergerakan demokrasi menjelang Pemilu 2024.

“Pancasila memberikan kontribusi terhadap dinamika kebijakan. Artinya, kita ingin mendorong pengambil keputusan di negeri ini untuk membuat kebijakan yang berpihak kepada kepentingan rakyat,” jelasnya.

Ketiga katanya, Pancasila harus tetap memperkuat kebangsaan. Mengingat, masalah ini dinilai masih belum selesai, sehingga siapa yang menjadi presiden, apakah suku A, B atau C,” tambahnya.

“Ketiga hal ini yakni demokrasi, dinamika kebijakan dan kebangsaan itu penting untuk menjawab kehadiran Pancasila sebagai way of life menjelang Pemilu 2024,” tutupnya.(jejakrekam)

Penulis Akhmad Faisal
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.