WARGA binaan pemasyarakatan (WBP) di Kalsel setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Hal ini diungkapkan Kepala Kanwil Kemenkum HAM Kalsel, Lilik Sujandi usai seremonial pemberian remisi di Lapas Kelas II B Banjarbaru, Rabu (17/8/2022).
LILIK menyebut, hingga saat ini sudah mencapai 255 persen dari daya tampung ideal alias over kapasitas penghuni Rutan dan Lapas di Provinsi Kalimantan Selatan
“Dengan jumlah tahanan dan narapidana mencapai 10.511 orang. Jadi isinya sudah melebihi standar daya tampung ideal Lapas dan Rutan se-Kalsel,” ujar Lilik kepada sejumlah awak media, Rabu (17/8/2022).
BACA : HUT Kemerdekaan RI, Puluhan Napi Di Lapas Banjarbaru Bisa Menghirup Udara Bebas
Lebih lanjut, Lilik Sujandi bilang, menyikapi adanya over capacity itu, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pemerintah daerah dan sudah ada beberapa yang memberikan lahan untuk dibangun Lapas. Misalnya saja di Kandangan dan Kabupaten Balangan, hingga Batulicin.
Lilik menyebut, di rutan Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang terbilang sempit dengan penghuni yang padat, wilayah tersebut sudah menyerahkan tanah karena perlu pengembangan bangunan baru.
“Di Kabupaten Balangan juga sudah menyerahkan tanah untuk pengembangan bangunan, dimana kedua wilayah tersebut bersentuhan langsung dengan program pertanian dan perkebunan,” ucap Lilik.
Masih kata Lilik, di Batulicin juga sudah membangun. Sisa tanah diwilayah tersebut akan dibangun pembinaan di luar Lapas dengan program asimilasi, kegiatan produktif menghasilkan pendapatan untuk negara.
Sementara itu kondisi Kapasitas Lapas Kelas II B Banjarbaru, disampaikan Kepala Lapas Kelas II B Kota Banjarbaru, Amico Balalembang, juga mengalami over kapasitas dengan jumlah WBP sebanyak 2027 dengan kapasitas 798 warga binaan.
“275 persen over capacity di Lapas Banjarbaru. Kalau sekarang ini bisa dibilang cukup untuk kapasitas hunian WBP, karena melalui program asimilasi maupun remisi ini mempercepat WBP untuk bebas,” pungkas Amico.(jejakrekam)