Menderes Manisnya Takdir, Jejak Petualang Sejati Dari Desa Terpencil

0

LAHIR dan besar di desa Kulon Progo, Yogyakarta dengan keseharian sebagai penderes sari nira sebagai mata pencaharian, Wartono yang kini menjabat sebagai Wakil Walikota Banjarbaru menuangkan kisah hidupnya kedalam sebuah buku autobiografi.

BUKU yang tebalnya 205 halaman dan 24 bab itu, berjudul Menderes Manisnya Takdir, menceritakan kisah sejarah perjalan panjang sang Wakil Walikota Banjarbaru.

Wartono bercerita, waktu ia kecil dulunya setiap hari ia mampu memanjat 60 pohon kelapa, kemudian berburu ayam hutan dan menuba ikan di sungai.

BACA: Lepas Atlet Popda Banjarbaru, Wartono: Berprestasi Kita Diberi Bonus

Terlahir dari keluarga sederhana dan pas-pasan serta menjadi anak laki-laki satu-satunya di keluarga, Wartono bertekat merantau ke pulau seberang yakni pulau Kalimantan. Yang akhirnya sampai di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, untuk mengejar pendidikan dan memperbaiki perekonomian keluarga.

Dalam proses meniti karirnya, pria kelahiran 1966 itu memulai dengan menjadi pegawai sebuah bank swasta. Berkat ketekunanya, dia dipercaya menjadi seorang direktur.
Selain itu dia juga merambah ke pekerjaan lain, menjadi sub kontraktor Telkomsel Project area Kalimantan.

Berkenalan dengan dunia politik, dengan bergabungnya ia ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DPC Kota Banjarbaru. Wartono juga memiliki hoby dan ahli bermain catur, sehingga dipercaya menjadi ketua PERCASI Kota Banjarbaru.

Wartono juga dipercaya masyarakat dan terpilih menduduki posisi Wakil Ketua DPRD Kota Banjarbaru periode 2014-2019. Hingga pada tahun 2020 mengikuti Pilkada, Wartono terpilih menjadi Wakil Walikota Banjarbaru mendampingi Aditya Mufti Ariffin.

Wartono mengatakan, buku ini diharapkan menjadi motivasi yang menginpirasi anak muda dalam meniti karir, walau lahir dari keluarga sederhana namun yakin akan tekad.

“Buku ini sebagai movitasi dan inspirasi pada semua kalangan, terutama bagi anak muda dari kehidupan yang bukan berasal dari latar belakang yang kurang beruntung,” ucap Wartono.

BACA JUGA: Ciptakan Kesejahteraan Masyarakat Kota Banjarbaru, Ini Pesan Wartono

Sementara itu, Randu Alamsyah sebagai penulis buku Menderes Manisnya Takdir, menyampaikan perjalanan hidup Wartono sangatlah unik. Diakuinya pula desa tempat lahir Wartono itu sangatlah terpencil di Kulon Progo.

“Saya melihat langsung kehidupan sosial masyarakat di sana, rumah beliau, keluarga-keluarga beliau, menurut saya sangat-sangat terpencil di Kulon Progo itu,” ucap Randu penulis buku ini.

Kisah perjalanan hidup orang nomor 2 di Kota Banjarbaru ini, rencananya akan tersedia di Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Banjarbaru.(jejakrekam)

Penulis Sheilla Farazela
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.