Ambruk Dampak dari Banjir Besar Kalsel? Pakar ULM Sarankan Audit Bangunan Bertingkat

0

TIM Laboratorium Forensik (Labfor) Surabaya yang diterjunkan Polda Kalimantan Selatan sudah menyelidiki dan olah tempat kejadian (TKP) atas ambruknya ruko Alfamart Gambut yang rata tanah.

HINGGA kini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait insiden ambruknya ruko berlantai tiga itu, usai menelan korban jiwa. Meski awalnya diduga akibat kegagalan konstruksi bangunan pada Senin (18/4/2022) sekira pukul 17.05 Wita.

Namun, Ketua Program Studi Sosiologi FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Setia Budhi menduga insiden ambruknya ruko itu juga berkelindan dengan peristiwa banjir yang melanda Kalsel, termasuk kawasan Gambut, Kabupaten Banjar pada 2020 dan awal 2021 lalu.

BACA : Dari Olah TKP, Tim Labfor Surabaya Deteksi Penyebab Ambruknya Ruko Alfamart Gambut

“Sebagai pengampu mata kuliah pengantar lahan basah di ULM, saya menduga banjir besar menyebabkan pergeseran muka tanah atau lahan. Nah, jika pergeseran itu, ada bangunan bertingkat atau terbuat dari beton, maka hampir pasti bangunan juga mengalami pergeseran,” tutur Setia Budhi kepada jejakrekam.com, Sabtu (7/6/2022).

Bukti rekaman sebelum kejadian ruko yang ditempati Alfamart Gambut saat dipenuhi pengunjung dan karyawan, terlihat lantai keramik tampak retak-retak. (Foto Istimewa)

Guna menjamin keamanan dan keselamatan para pengguna atau pemilik bangunan gedung, Setia Budhi menyarankan agar seluruh bangunan bertingkat yang masuk wilayah genangan air banjir bisa segera diaudit menyeluruh.

BACA JUGA : Insiden Ambruknya Ruko Alfamart, Pakar Hukum Lingkungan : Bukti Kerusakan Lahan Gambut!

“Khususnya, bangunan bertingkat yang ada di Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Barito Kuala (Batola) dan Kabupaten Banjar. Ada kemungkinan hubungan banjir besar pada tahun lalu dengan robohnya bangunan,” tutur doktor lulusan Universiti Kebangsaan Malaysia ini.

BACA JUGA : Duga Ruko Alfarmart Gambut gagal Konstruksi, Kapolda Kalsel Datangkan Tim Labfor Surabaya

Menurut Setia Budhi, banjir besar yang melanda Kalsel, khususnya terparah di Kabupaten Banjar, Banjarmasin, Batola hingga Banjarbaru bisa memicu pergeseran muka tanah atau lahan.

“Makanya, bangunan bertingkat khususnya dari beton, hampir pasti akan mengalami pergeseran. Ini bisa disaksikan secara kasat mata seperti mengalami kemiringan, lantai retak hingga keretakan di struktur bangunan gedung,” tutur Setia Budhi.

BACA JUGA : Analisis Ambruknya Ruko Alfamart Gambut, Pakar Perkotaan ULM : Perlu Uji Geoteknik

Masih menurut dia, itulah mengapa orang Banjar membuat rumah dalam bentuk rumah panggung sebagai kearifan lokal.

“Ini membuktikan bahwa masyarakat lokal sudah paham dengan peristiwa alam. Sebab, model rumah panggung dapat beradaptasi dengan perubahan iklim seperti peristiwa banjir yang melanda Kalsel beberapa waktu lalu,” imbuh Setia Budhi.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.