KEJUARAAN Provinsi (Kejurprov) Karate Piala Gubernur Kalsel 2022 dibuka secara resmi di Borneo Indoor Futsal Jalan AMD Permai, Alalak Utara, Banjarmasin, Sabtu (19/3/2022).
SAAT membuka even olahraga itu, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yang akrab disapa Paman Birin ini menjanjikan bagi para juara akan diumrahkan.
Lag aini berlangsung pada 18-20 Maret 2022 diikuti 436 peserta dari perwakilan 13 kabupaten/kota se-Kalsel. Bagi dua pemenang terbaik baik putra maupun putri dalam laga persiapan menuju Porprov Kalsel 2022 ini akan diumrahkan oleh Paman Birin.
“Semoga Kejurprov Karate Piala Gubernur Kalsel 2022 ini terlaksana dengan baik dan lancar. Cabang olahraga karate ini memberi kesempatan bagi atlet berkompetisi menjadi juara yang terbaik,” ucap Paman Birin.
BACA : Dipertandingkan 32 Kelas, 300 Karateka Berlaga di Kejurda Karate Shoto-Kai di Aula Korem Antasari
Dia berpesan agar even ini bisa mengasah mental dan kemampuan para karateka. Termasuk, menjadi wahana mencari bibit-bibit karateka yang akan menjadi generasi penerus dari karateka terbaik saat ini.
“Kejuaraan ini bukti pemerintah daerah peduli terhadap pembinaan olahraga. Saya berharap lewat kejuaraan ini menghasilkan atlet yang profesional, berdaya saing, sportif, dan berkualitas,” ucap Ketua Umum Federasi Olahraga Karate Do (FORKI) Kalsel ini.
Paman Birin mengatakan Banua tentu mendambakan atlet karate berprestasi yang bisa mengharumkan nama Kalsel di kancah nasional maupun internasional.
BACA JUGA : Juara Umum Karate Popda Kalsel, Ketua FORKI Banjarmasin : Atlet Dipersiapkan Menuju Porprov 2022
“Saya ingatkan agar dalam kejuaraan ini menjunjung tinggi sportivitas, mulai dari para atlet, ofisial, panitia, juri dan perangkat pertandingan lainnya. Dengan semangat sportivitas, pertandingan bisa berjalan lancar dan akan melahirkan juara sejati,” kata Ketua DPD Partai Golkar Kalsel ini.
BACA JUGA : Usai Karate, Paman Birin Ingin Pesilat Kalsel Pecahkan Rekor MURI
Dia mengingatkan agar para karateka mengaplikasikan sumpah karateka, sehingga pelaksanaan kejurprov ini jangan sampai terjadi kericuhan atau perkelahian.
“Itu tidak pantas dan memalukan. Untuk itu, para wasit harus berlaku adil. Sedangkan, para atlet bertanding dengan sebaik-baiknya. Kita ingin karateka lahir dari hati kita yang paling dalam,” imbuh Paman Birin.(jejakrekam)