Akhir Februari, BPKP Kalsel Temukan 51.630 Dosis Vaksin AstraZeneca Kedaluwarsa

0

BADAN Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Kalimantan Selatan menemukan sebanyak 51.630 dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca telah kedaluwarsa.

TEMUAN ini berdasar hasil pengawasan BPKP Kalsel bekerjasama dengan Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalsel untuk mendorong penggunaan vaksin AstraZeneca yang akan kedaluwarsa per 28 Februari 2022.

“Dari keadaan stok per 23 Februari 148.540 dosis hingga per 28 Februari tersisa 51.630 dosis,” ungkap Kepala Perwakilan BPKP Kalsel, Rudy M Harahap dalam keterangannya, Rabu (2/3/2022).

Menurut Rudy, pihaknya aktif mendorong kepala daerah untuk memberi perhatian khusus pada stok vaksin yang berisiko kedaluarsa yaitu AstraZeneca.

BACA : Gerai Vaksinasi Disebar di Pusat Keramaian, Dinkes Kalsel Siapkan Stok Vaksin

“BPKP Kalsel telah melakukan pemantauan harian atas stok vaksin yang akan kedaluwarsa per 28 Februari 2022 di Kalsel. Hanya merek vaksin AstraZeneca yang berisiko,” kata Rudy.

Dia merincikan per 23 Februari terdapat stok 148.540 dosis. Secara berurutan hingga per 28 Februari tercatat per 24 Februari sebanyak 119.560 dosis. Kemudian pada 25 Februari terdata 101.710, pada 26 Februari 76.280 dosis. Berikutnya pada 27 Februari tercatat 66.300 ampul dan terakhir pada 28 Februari 2022, terhitung stok vaksin Astra Zeneca tersisa 51.630 dosis.

“Ditengarai vaksin AstraZeneca paling berisiko tinggi mengalami kedaluwarsa. Karena vaksin ini banyak diterima dari hibah terutama dari negara pemberi hibah,” ucap Rudy.

BACA JUGA : Aktivis Senior Anang Rosadi Adenansi : Tak Boleh Ada Pemaksaan Vaksinasi Covid-19!

Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalsel, Rudy M Harahap. (Foto Abdi Persada)

Dari temuan BPKP Kalsel, ternyata vaksin hibah itu justru masa expired justru sangat mepet yang kemudian didistribusikan ke Kalsel. Rudy mengakui ada beragam alasan dari masyarakat yang anti vaksin justru meragukan kehalalan vaksin diproduksi Universitas Oxford Inggris. “Karenanya, saat ini 51.630 dosis vaksin AstraZeneca yang tersisa yang telah kedaluwarsa,” ujarnya.

BACA JUGA : Kepala Dinkes Banjarmasin : Joki Vaksin Bisa Dikenakan Sanksi UU Wabah Penyakit Menular

Rudy menyarankan agar vaksin kedaluwarsa itu tetap disimpan sesuai prosedur baku, sambil menunggu arahan lebih lanjut dari Menteri Kesehatan atau BPOM. Hal ini berdasar hasil Rapat Koordinasi Pelaksanaan Covid-19 oleh Kemenkes pada 23 Februari 2022.

“Kami juga mengingatkan agar para kepala daerah masih tetap harus melakukan percepatan pelaksanaan vaksinasi dosis kedua dan booster, di samping pemberian dosis pertama,” kata Rudy.

BACA JUGA : Awal Tahun 2022, Angka Vaksinasi Covid-19 Kabupaten Banjar Penuhi Target 70 Persen

Dia memastikan BPKP Kalsel akan terus menjalankan pengawasan kegiatan vaksinasi di  Kalsel agar tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah, tepat manfaat dan tepat administrasi.

Saat ini, beber Rudy, capaian vaksinasi di Provinsi Kalsel per 28 Februari 2022. Yakni, untuk dosis 1 sebanyak 87,62 persen (2.769.7866 jiwa), dosis-2 tercatat 53,25 persen (1.683.300 jiwa) dan booster 3,99 persen atau 126.159 jiwa.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria/Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.