Hiswana Migas Kalsel Minta Masyarakat Mampu Tetap Gunakan LPG Non Subsidi

0

ADANYA kebijakan dari pemerintah mengenai kenaikan gas non subsidi LPG 5,5 Kg dan LPG 12 Kg, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kalimantan Selatan menghimbau untuk tidak beralih ke LPG 3 kilogram (kg)

HAL tersebut disampaikan langsung Sekretaris Hiswana Migas Kalsel H Irfani saat bersama Plt Ketua Hiswana Migas Hj Syarifah Rogayah dan Hj Muliana Yuniar dalam keterangannya, Selasa (1/3/2022).

“Harga gas LPG non subsidi mengalami kenaikan, tapi ya jangan lah pemakai LPG 5,5 Kg dan LPG 12 Kg pindah ke LPG 3 Kg,” ujarnya.

Tidak hanya masyarakat, namun rumah makan (RM) yang sudah menggunakan LPG non subsidi agar tetap bertahan menggunakan LPG 5,5 Kg dan 12 Kg. Selain itu, Ia juga menghimbau para pemakai LPG 3 Kg untuk tetap membeli dipangkalan agar harga eceran tertinggi (HET) berlaku Rp 17.500 pertabung.

BACA : Harga LPG Subsidi 3 Kg Tetap, Pertamina Pastikan Penyesuaian Hanya Untuk LPG Non Subsidi

“Para pemilik pangkalan pun wajib melayani warga yang menggunakan kupon atau kartu sesuai dengan kebijakan dari pemerintah setempat seperti Kota Banjarbaru dan Kota Banjarmasin,” tandasnya.

Sementara itu, Plt Ketua Hiswana Migas Hj Syarifah Rugayah menegaskan jika kenaikan LPG non subsidi merupakan kebijakan pemerintah, dan anggota Hiswana Migas sebagai penyalur selalu siap menghadapi kebijakan yang berdampak kepada masyarakat luas tersebut.

BACA JUGA : Sudah Baca Isi Permenaker 2/2022, Ketua DPRD Kalsel : Kami Sepakat Menolak Tegas!

“Memang pada Desember 2021 lalu sudah ada kenaikan, namun kenaikan tren harga Contract Price Aramco (CPA) pada 27 Pebruari 2022 berimbas penyesuaian terhadap LPG 5,5 Kg dan 12 Kg,” tuturnya.

Syarifah Rugayah memastikan, pemakai LPG 5,5 Kg dan 12 Kg merupakan warga yang mampu dan berkecukupan. “Penyesuaian itu LPG 5,5 Kg mulai dari harga Rp 82 ribu menjadi Rp 94 ribu. Dan LPG 12 Kg dari Rp 173 ribu menjadi Rp 197 ribu atau kenaikan 7 persen,” papar anggota DPRD Kalsel dari Fraksi Golkar ini.

BACA JUGA : Ada 30 Juta Penerima Manfaat Konversi LPG ke Kompor Induksi, Negara Hemat Rp 27,3 Triliun

Senada itu, Wakil Ketua Hiswana Migas Kalsel Hj Muliana Yuniar mengakui kondisi stok LPG non subsidi sangat aman, bahkan bisa berlimpah. Walau menjelang Ramadhan 1443 Hijriyah. Hj Muliana pun menghitung kenaikan harga LPG 5,5 Kg dikisaran sepuluhan ribu rupiah lebih, dan LPG 12 Kg sekitar dua puluh ribuan rupiah lebih pertabung.

“Jika dilihat dampak kenaikan non subisidi, dikhawatirkan para ibu rumah tangga yang memakai non subsidi melirik ke LPG 3 Kg sedangkan LPG 3 Kg itu untuk mereka yang tidak mampu,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Akhmad Faisal
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.