Ada Dua Warga Binaan Idap TBC, Tim Puskesmas Investigasi Rutan Kandangan

0

PARA penghuni penjara Rutan Kelas IIB Kandangan mendadak diinvestigasi tim Puskesmas Kandangan, Kamis (11/11/2021). Ini menyusul, ditemukan dua kasus positif TBC di rutan tersebut.

DIKETAHUI ada dua warga binaan pembantu (WBP) di Rutan Kandangan yang dinyatakan positif mengidap penyakit paru-paru akibat kuman Mycobacterium tuberculosis (TBC).

Selain itu, tim Puskemas Kandangan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) juga menjalankan pemeriksaan IVA test sadanis kepada para tahanan wanita.

Kepala Seksi P2PM Dinkes Kabupaten HSS, Jailani Majedi mengungkapkan kegiatan investigasi kontak TBC di Rutan Kandangan untuk mendukung keberhasilan strategi penemuan aktif terhadap warga binaan lainnya.

BACA : Tiga Petugas Rutan Kandangan Kena Sanksi Akibat Kaburnya Napi

“Pelacakan terhadap orang-orang yang kontak dengan pasien TBC atau indeks kasus sangat penting untuk menemukan terduga TBC dari pintu ke pintu,” ucap Jailani Majedi kepada awak media, Kamis (11/11/2021).

Ada 40 warga binaan di Rutan Kandangan diskrining, terdiri dari blok narapidana di kamar 4 dan 9 yang masing-masing terdiri dari 20 orang.

BACA JUGA : Napi dan Petugas Rutan Kandangan Ramai-ramai Ikuti Latihan Pemadaman Api

Kepala Rutan Kelas IIB Kandangan Jeremia Leonta Sinuraya pun menilai sangat penting untuk menemukan kontak aktif pasien TBC di rutan.

“Ke depan, kami akan memperhatikan dan mempertahankan layanan yang bermutu bagi warga binaan sesuai standar,” ucap Jeremia.

Bagi yang sudah terdeteksi kontak pasien TBC, Jeremia memastikan terduga yang memiliki keluhan akan segera dirujuk ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan lanjutan. “Bila nantinya terdiagnosis TBC akan diberikan pengobatan yang tepat sedini mungkin,” ucapnya.

BACA JUGA : Tak Ingin Jadi Lapas Tangerang, Instalasi Listrik Rutan Kandangan Langsung Dicek

Sementara itu, kegiatan tes IVA dan Sadanis dilakukan tim Puskemas Kandangan dipimpin Suci Winarsih. Pemeriksaan pun mencakup deteksi kanker leher rahim dan juga skrining alternatif dari pap smear, serta sadanis.

“Pemeriksaan payudara klinis dilakukan tenaga kesehatan (nakes) terlatih. Kami juga ajarkan kepada warga binaan Wanita untuk mendeteksi dini kanker payudara dengan cara periksa payudara sendiri atau mammografi,” ucap Suci Winarsih.

Dalam pengecekan ini, 11 warga binaan Wanita ikut tes IVA. Menurut Suci, dari pemeriksaan itu tidak ditemukan hasil yang merujuk atau mengarah ke suspek kanker rahim atau kanker payudara di Rutan Kandangan.(jejakrekam)

Penulis Iwan Sanusi
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.