Dampak Euforia Publik di Jembatan Sei Alalak Picu Kemacetan di Bundaran Kayutangi

0

KEMACETAN mendera kawasan Jalan Brigjen H Hasan Basry, Kayutangi. Bahkan, antrean mengular dari arah Banjarmasin menuju ke Jembatan Sei Alalak, Minggu (3/10/2021). Ini menyusul beberapa belokan (u-turn) di depan Kantor Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Kalsel pun terpaksa ditutup.

JIKA biasanya di belokan itu ada relawan pengatur atau Pak Ogah, kini belokan pun hanya difungsikan di depan Hotel Pesona Banjarmasin ke arah Lapangan Sepakbola Kayutangi. Tak mengherankan, jika deretan mobil pun memanjang, hingga memacetkan arus lalu lintas.

Komandan Regu (Danru) Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin, Jayadi mengakui saat akhir pekan terutam pada sore hari, kemacetan terasa di kawasan seputaran Bundaran Kayutangi. Ia menyebut hal itu disebabkan karena dibukanya Jembatan Sei Alalak yang diserbu warga.

“Gara-gara ada penumpukan kendaraan bermotor di kawasan Jembatan Sei Alalak, dari arah Handil Bakti ke Banjarmasin, arus lalu lintas menjadi lambat. Begitu pula sebaliknya dari arah Banjarmasin ke Handil Bakti juga demikian,” ucap Jayadi kepada jejakrekam.com, Minggu (3/10/2021).

Menurut dia, saat malam Minggu, antrean panjang kendaraan bermotor terlihat di kawasan. Untuk itu, personel gabungan dari Dishub Banjarmasin bersama Satlantas Polresta Banjamasin diterjunkan mengatur arus lalu lintas.

BACA : Euforia Publik di Jembatan Sei Alalak, Jalan Adhyaksa-Cemara Raya Tetap Satu Arah

“Karena padat, pas malam Minggu, portal Jalan Adhyaksa sempat kami buka agar bisa dua arus. Tapi, kalau pagi hingga sore tetap diberlakukan satu arah. Para pengendara dari arah Jalan Sultan Adam yang ingin menuju ke Jalan Brigjen H Hasan Basry diperbolehkan. Sedangkan, dari arah Jalan Brigjen H Hasan Basry ke Jalan Adhyaksa dilarang,” kata Jayadi.

Portal Jalan Adhayaksa Kayutangi yang masih ditutup petugas, karena diberlakukan satu arah. (Foto : Rahmi Arza)

Beberapa petugas Dishub dan Satlantas Polresta Banjarmasin pun berjaga di seputaran Bundaran Kayutangi. Menurut Jayadi, dari fakta lapangan ini akan dibawa dalam forum lalu lintas untuk diputuskan apakah nanti kawasan Jalan Adhyaksa diberlakukan dua arah seperti awalnya.

“Semua keputusan tergantung pimpinan. Kami di sini diminta untuk berjaga serta mengatur arus lalu lintas yang padat,” ucap Jayadi.

Sementara itu, pengamat perkotaan Fakultas Teknik Uniska Muhammad Arsyad Al Banjary, Adi Surya Said mendesak agar ruas Jalan Adhyaksa dikembali seperti semula, kembali dua arah. Ini demi mengurangi volume kendaraan bermotor, karena jika tidak dua arah akan terjadi penumpukan di perempatan Jalan Cemara Ujung-Jalan Sultan Adam.

“Ketika Jalan Adhyaksa kembali dua  arah, maka portal yang ada di Bundaran Kayutangi harus segera dibuka. Sudah cukup lama, bundaran ini ditutup. Inilah mengapa para pemangku kepentingan untuk segera merumuskan kembali rekayasa lalu lintas,” ujar Adi.

BACA JUGA : Boleh Swafoto, Asal Jangan Parkir Kendaraan di Jembatan Sei Alalak

Magistek teknik jebolan ITB Bandung ini mengakui dampak dari dibukannya Jembatan Sei Alalak memicu euforia publik, sehingga kemacetan yang awalnya diharapkan bisa diurai, maka memicu masalah baru. Adi menyarankan agar petugas jaga di Jembatan Sei Alalak bisa tegas terhadap para pengunjung. Terutama yang memarkirkan kendaraannya di bahu jembatan.

 “Jamaknya memang karena Jembatan Sei Alalak itu baru dibuka, maka pasti akan menjadi pusat perhatian masyarakat. Mungkin sebulan ke depan, arus lalu lintas akan bisa normal kembali. Untuk itu, Pemkot Banjarmasin bisa mengembalikan rekayasa lalu lintas yang lama. Seperti ruas Jalan Adhyaksa dikembalikan dua arah. Kemudian, Bundaran Kayutangi yang diportal bisa dibuka lagi,” beber Adi.

BACA JUGA : Bikin Penasaran, Warga Kalteng pun Berbondong-bondong Datang ke Jembatan Sei Alalak

Ia juga menyarankan agar beberapa U-turn atau belokan, terutama di turunan Jembatan Sei Alalak bisa ditutup permanen. Hal ini bisa mengantisipasi para pengendara tidak berbelok ke arah Jalan Tembus Perumnas-Cemara Ujung, karena volume kendaraan dari arah Kebun Jeruk-Handil Bakti akan padat saat memasuki kota.

“Bisa saja nanti belokan itu direkayasa hanya dipusatkan pada satu titik. Ini bisa mengurai kemacetan parah dampak dari dibukanya Jembatan Sei Alalak,” pungkas Adi.(jejakrekam)

Penulis Rahm Arza
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.