Raih Lailatul Qadar, Menghidupkan Malam 10 Terakhir Ramadhan di Masjid Hasanuddin Madjedie

0

KEISTIMEWAAN 10 hari terakhir bulan Ramadhan sangat besar. Tak mengherankan, jika Nabi Muhammad SAW memilih memperbanyak ibadah pada malam-malam terakhir bulan puasa.

SALAH satu dalil yang dipegang seperti hadits riwayat ‘Aisyah dijelaskan “Ketika memasuki sepuluh akhir Ramadhan, Nabi (SAW) fokus beribadah, mengisi malamnya dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut ibadah,” (HR Al-Bukhari).

Nah, 10 hari terakhir Bulan Ramadan, Allah SWT akan membebaskan hamba-Nya yang berpuasa dari segala dosa dan terbebas dari siksa api neraka. Hal ini juga berkaitan dengan turunnya Alquran dan malam Lalilatul Qadar.

Ini tergambar dalam sabda Rasulullah SAW: “Carilah malam Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Imam Bukhari).

Ada beberapa amalan di 10 terakhri Ramadhan, seperti memperbanyak membaca Alquran, mengerjakan shalat malam (qiyamul lail) terutama shalat Tahajud, bersedekah dan itikaf di masjid dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semua ini untuk meraih malam 1000 bulan atau penuh kemuliaan yang dikenal dengan Lailatul Qadar.

Hal ini sejalan dengan hadist Nabi Muhammad SAW:”Sungguh saya beritikaf di di sepuluh hari awal Ramadhan untuk mencari malam kemuliaan, kemudian saya beritikaf di sepuluh hari pertengahan Ramadhan, kemudian Jibril mendatangiku dan memberitakan bahwa malam kemuliaan terdapat di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Barangsiapa yang ingin beritikaf, hendaklah dia beritikaf (untuk mencari malam tersebut).

BACA : Berburu Lailatul Qadar di Sepuluh Terakhir Ramadhan

Tradisi tahunan ini kembali hidup di Masjid Hasanuddin Madjedie di bilangan Jalan Brigjen H Hasan Basry, Kayutangi, Banjarmasin. Sejak malam 21 Ramadhan 1442 Hijriyah, ratusan jamaah sudah memilih itikaf di masjid dengan mengisi berbagai amalan terbaik.

Fauzan, salah satu jamaah Masjid Hasanuddin Madjedie, mengakui Ramadhan tahun ini berbeda dengan tahun lalu ketika Banjarmasin memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akibat tingginya kasus Covid-19.

“Alhamdulillah, tahun ini, kegiatan keagamaan di 10 terakhir Ramadhan bisa hidup kembali. Kalau tahun sebelumnya, tidak ada aktivitas, karena ada PSBB,” ucap Muhammad Fauzan kepada jejakrekam.com, Kamis (6/5/2021) dini hari.

Usai shalat Tarawih, banyak jamaah yang memilih bertahan di masjid untuk itikaf. Sebab, mulai pukul 03.00 dini hari, shalat Tahajud berjamaah pun digelar yang diimami Ustadz Muhammad Ahsin. Iman harian Masjid Hasanuddin Madjedie yang hafiz 30 juz ini dengan alunan ayat-ayat suci yang indah, membawa suasana khidmat dan khusyuk.

BACA JUGA : Beritikaf di Masjid di 10 Malam Terakhir Ramadhan Berharap Malam Kemuliaan

Shalat malam dengan 11 rakaat ini, banyak diikuti jamaah. Bahkan, menurut Fauzan, saat malam-malam ganjil bulan Ramadhan, jamaah lebih banyak lagi hingga bisa lebih dari tiga shaf. Banyak di barisan jamaah wanita pun, terlihat cukup padat.

“Kalau malam genap, biasanya hanya dua shaff. Nantinya, saat menjelang akhir Ramadhan, makin banyak jamaah, karena banyak yang memilih itikaf di sini,” kata mantan anggota DPRD Banjarmasin.

Sebagian jamaah lainnya pun mengisi itikaf dengan membaca dan mendaras kitab suci Alquran. Menurut Fauzan, tradisi menghidupkan malam-malam terakhir Ramadhan sudah berlangsung bertahun-tahun di masjid tersebut.

“Kabarnya, di masjid lainnya seperti di Masjid Sabilal Muhtadin dan Masjid Jami juga menjalankan hal ini. Mungkin, shalat malam digelar saat di malam-malam ganjil. Tapi, kalau di sini, shalat malam berjamaah digelar tiap malam di 10 terakhir Ramadhan,” papar Fauzan.

BACA JUGA : Nuzulul Quran, Malam Penuh Keberkahan dan Penuhi dengan Peribadatan

Menurut dia, suasana memang berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya, terutama saat belum ada pandemi Corona. Fauzan mengungkap ada beberapa jamaah yang bertahan tak pulang-pulang ke rumah saat 10 terakhir Ramadhan.

“Apalagi di masjid ini, disediakan menu berbuka puasa selama Ramadhan dan sahur bersama mulai pukul 04.00 pagi, saat 10 terakhir Ramadhan. Makanya, banyak jamaah yang melakukan itikaf di masjid. Semua ini kita lakukan demi mendekatkan diri dengan Allah SWT dan mengisi hari-hari terakhir Ramadhan dengan berbagai kegiatan yang diajarkan Rasulullah SAW,” paparnya.(jejakrekam)

Penulis Rahm Arza
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.