Beritikaf di Masjid di 10 Malam Terakhir Ramadhan Berharap Malam Kemuliaan

0

“Rasulullah bersungguh-sungguh di sepuluh hari terakhir yang beliau tidak pernah bersungguh-sungguh di selainnya.”(HR.Muslim)

MEMASUKI hari-hari terakhir terutama di 10 hari terakhir Ramadhan 1439 Hijriyah, aktivitas peribadahan pun makin meningkat di beberapa masjid. Seperti terlihat di Masjid Hasanuddin Majedi di Jalan Brigjen H Hasan Basry, Masjid Jami Banjarmasin dan Masjid Sabilal Muhtadin, terutama di malam-malam ganjil Ramadhan yang penuh berkat.

Shalat Tahajud berjamaah, shalat sunah lainnya serta aktivitas peribadahan lainnya membaca kitab suci  Alquran dan beritikaf di masjid. Pada Selasa (12/6/2018) dinihari yang bertepatan dengan 27 Ramadhan 1439 Hijriyah, tampak para jamaah memenuhi ruang induk Masjid Hasanuddin Majedi yang dikenal dengan Masjid Bundaran Kayutangi tersebut.

Sebelum menunggu shalat malam, beberapa jamaah pun terlihat berbaring. Sebagian lagi, membaca Alquran dan berzikir, sebelum shalat Tahajud berjamaah dimulai. Aktivitas ini sudah dimulai sejak pukul 02.00 Wita, dan berakhir pada pukul 04.00 Wita yang ditutup dengan makan sahur bersama.

“Lebih baik beritikaf di masjid di malam-malam ganjil terakhir Ramadhan ini dibanding di rumah. Kita semua berharap ridha Allah,” ucap Ahmad, salah satu jamaah Masjid Hasanuddin Majedi kepada jejakrekam.com, Selasa (12/6/2018).

Dia pun berharap di malam-malam ganjil yang terdapat malam kemuliaan seribu bulan atau lailatul qadar bisa diisi dengan kegiatan yang bernilai ibadah, seperti shalat sunah malam, mengaji, berzikir serta bersilaturahmi dengan jamaah lainnya.

Seperti juga di Masjid Al Mujahirin, di Jalan HKSN, Kecamatan Banjarmasin Utara juga terlihat mengagendakan shalat-shalat malam dengan sahur bersama, terutama di malam-malam ganjil terakhir Ramadhan. Begitupula, di Masjid Jami Banjarmasin juga dipenuhi para jamaah yang beritikaf.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.