Berburu Lailatul Qadar di Sepuluh Terakhir Ramadhan

0

ADA malam yang teristimewa dalam bulan Ramadhan. Malam yang disebut malam seribu bulan atau Lailatul Qadar merupakan hadiah terindah yang diberikan Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW di sepuluh terakhir bulan Ramadhan.

DALAM tausyiahnya, Ustadz Ahmad Suhaimi Lc di Masjid At Taqwa di Jalan Achmad Yani Km 4,5 Banjarmasin yang dihelat Aliansi Muslim Banua (AMB), Minggu (11/6/2017) diingatkan pentingnya bagi umat Islam untuk meningkatkan peribadatan di hari-hari terakhir Ramadhan. “Malam ke-17 Ramadhan ini dikenal sebagai malam diturunnya kitab suci Alquran kepada Rasulullah SAW. Nah, pada 10 terakhir Ramadhan, ada malam teristimewa yakni lailatul qadar yang diriwayatkan dalam beberapa hadist Rasulullah SAW terjadi di malam-malam ganjil dalam 10 terakhir Ramadhan,” tutur ustadz muda kondang ini.

Ia mengingatkan agar umat Islam terus meningkatkan peribadatan selama 10 terakhir Ramadhan, jauh lebih giat, rajin, khusyuk dan ikhlas di hari-hari terakhir Ramadhan yang merupakan puncak dari bulan suci.  “Perbanyak sedekah dan amal ibadah yang baik di hari-hari terakhir Ramadhan,” ucap Ustadz Suhaimi.

Menurutnya, banyak para ulama memprediksi ciri-ciri lailatul qadar seperti suasana yang tenang, cahaya di gelapan, serta bunyi binatang yang tak terdengar. “Bahkan, air laut pun tidak asin. Makanya, Rasulullah SAW mencontohkan bagaimana giatnya beliau di hari-hari terakhir Ramadhan, jangan justru malah makin menurun,” ujar Suhaimi.

Sementara itu, dikutip dari www.infoyunik.com,  terungkap bahwa Badan Nasional Antariksa Amerika (NASA) dikabarkan tak mempublikasikan adanya fenomena lailatul qadar demi menghindari agar kepercayaan manusia terhadap kebenaran ajaran Islam justru makin menguat.

Hal itu diungkapkan Kepala Lembaga Mukjizat Ilmiah Al- Quran dan Sunnah di Mesir, Dr Abdul Basith As-Sayyid.  Menurutnya, pada 12 tahun lalu, NASA pernah menemukan ciri dari malam Lailatul Qadar sesuai yang diungkapkan Nabi Muhammad SAW. Ia menyayangkan hal ini tidak langsung ditanggapi cepat oleh para jutawan Arab yang memiliki sumber dana untuk melakukan kajian mendalam.

Pernyataan ini mengutip ucapan seorang pakar di NASA, Carner, seperti yang dikutip oleh harian Al-Wafd Mesir. Pakar Carner akhirnya masuk Islam dan harus kehilangan jabatannya di NASA karena mengungkapkan kebenaran tersebut kepada harian Al-Wafd Mesir. Menurutnya, NASA menemukan bahwa pada suatu malam terjadi fenomena aneh karena tidak ada meteor yang jatuh ke atmosfer bumi serta suhu udara sedang. Padahal pada malam-malam biasa, jumlah meteor yang jatuh ke atmosfer bumi sekitar 20 meteor.

Hal ini sesuai dengan hadist Nabi Muhammad yang mengatakan bahwa pada malam Lailatul Qadar, langit terlihat begitu cerah, namun tidak terlihat bintang yang bersinar. Pada malam itu suhu udara juga tidak panas dan juga tidak dingin atau bersuhu sedang. Carner menambahkan, pada pagi harinya NASA juga menemukan bahwa matahari begitu bersinar cerah namun tidak ada radiasi cahaya sekalipun. Ini juga sesuai dengan ungkapan Nabi yang mengatakan bahwa pada pagi hari matahari bersinar cerah namun tidak terasa panas. Lantas dari manakah Nabi Muhammad SAW mengetahui pengetahuan ini? Tentu saja dari Dzat Yang Maha Besar, Allah SWT. (jejakrekam)

Penulis  : Didi G Sanusi

Editor    : Didi G Sanusi

Foto       : Dokumentasi AMB

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.