Raup Jutaan Rupiah per Hari, Omzet Penjualan Busana Muslim Meningkat Jelang Lebaran

0

LEBARAN Idul Fitri 1442 Hijriyah, tinggal hitungan hari lagi menjadikan para pedagang konveksi, khususnya busana muslim, mulai panen. Omzet penjualan pun tiap hari bisa menembus angka lebih dari Rp 5 juta.

SUASANA ini terlihat di kawasan Jalan Veteran, Banjarmasin, persisnya di Toko Rahad. Sejak pertengahan Ramadhan 1442 Hijriyah, permintaan untuk baju lebaran seperti koko, teluk belanga, sarung hingga gamis meningkat tajam.

“Biasanya, kalau di bulan-bulan biasa, omzet penjualan hanya berkisar ratusan ribu hingga tertinggi Rp 2 juta. Namun, memasuki bulan puasa, meningkat tajam apalagi jelang lebaran,” ucap Amilin, karyawan Toko Rahad kepada jejakrekam.com, Kamis (6/5/2021) malam.

Amilin mengungkap sejak pertengahan bulan puasa, toko busana muslim yang dikelolanya didatangi para calon pembeli. Ia menyebut omzet penjualan aneka macam busana muslim dan sarung bisa menembus angka Rp 4 juta bahkan lebih Rp 5 juta per hari.

“Apalagi, saat ini di Banjarmasin walau masih suasana pandemi virus Corona, animo masyarakat untuk membeli baju lebaran baru sangat tinggi. Berbeda dibandingkan tahun lalu, saat pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), omzet penjualan terjun bebas, apalagi ada imbauan untuk tak shalat Idul Fitri serta shalat Tarawih di masjid atau mushala,” ucap Amilin.

BACA : Barang Konveksi dari Jawa Mulai Berdatangan, Jasa Ekspedisi Meningkat Tajam

Ia memprediksi hari-hari jelang lebaran Idul Fitri, angka penjualan akan terus meningkat tajam. Bahkan, tokonya pun langsung mendatangkan berbagai macam baju muslim dan sarung dari berbagai kota, terutama dari Surabaya, Bangil dan Jakarta.

“Kebanyakan pakaian muslim ini didatangkan dari Pulau Jawa. Harganya mulai puluhan ribu, ya termurah sekitar Rp 80 ribu hingga ratusan ribu. Terkecuali, untuk barang tertentu seperti sarung BSA, harganya mencapai Rp 2 juta per lembar. Itu pun yang beli hanya orang mampu dan kolektor sarung,” kata Amilin.

Sedangkan, untuk baju yang dibanderol dengan harga mulai Rp 150 ribu hingga Rp 400 ribu lebih, kebanyakan diburu para pembeli. Amilin mengakui saat puncaknya pada malam lebaran, para pembeli akan banyak berdatangan ke tokonya.

“Alhamdulillah, tahun ini, kami bisa merasakan berkah dari bulan puasa dengan meningkatnya penjualan busana muslim, walaupun sebagian kita masih merasakan dampak dari pandemi Covid-19,” tuturnya.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.