Dilanda Pandemi, Safrizal Sebut UMKM Penopang Daya Tahan Ekonomi

0

PENJABAT Gubernur Kalsel, Dr Safrizal ZA membuka secara resmi Pelatihan Wirausaha Baru sebagai Barista, yang dilaksanakan  Dinas Koperasi dan UKM Kalsel pada Selasa, (06/04/2021) di Hotel Banjarmasin Internasional.

PADA pelatihan kali ini, peserta dibekali pengetahuan tentang biji kopi dan jenis minuman kopi. Selain itu ditambah dengan espresso coffe maker, serta panduan penggunaan dan pemeliharaan alat dari narasumber.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalsel Gustafa Yandi, menyebutkan  99,6% dari sektor usaha yang ada di Indonesia adalah pelaku UMKM. UMKM juga adalah penyedia lapangan kerja terbesar dengan presentase 97%. 

BACA: BI Terus Berupaya Dukung UMKM Melalui Tranformasi Digital

Hal ini secara gamblang memproyeksikan UMKM adalah salah satu penggerak ekonomi nasional yang sangat vital dalam dunia perekenomian dan perdagangan Indonesia.

Di Kalsel sendiri, terdapat hampir 500 ribu UMKM. Sebagian pelaku usaha ini ikut terdampak pandemi dan bencana banjir di awal tahun 2021 kemarin. 

Tapi, Gustafa akui bahwa UMKM di Kalsel tangguh dan masih bertahan. “Meski dilanda pandemi dan banjir, UMKM kita dikenal dengan ketangguhannya. Mereka memiliki motivasi yang kuat dan tetap semangat meneruskan usahanya,” ucapnya.

Sementara itu  Safrizal menambahkan  UMKM adalah salah satu penopang daya tahan ekonomi. Karena itu, sektor UMKM  harus selalu kreatif dan berinovasi untuk agar sektor ekonomi kreatif terus berkembang. 

“Sektor UMKM adalah sektor yang paling kuat bertahan dalam kondisi krisis. Oleh karena itu, memperkuat sektor UMKM berarti juga memperkuat ketahanan ekonomi di sebuah daerah,” ucap Safrizal saat diwawancarai usai acara. 

Dikenal sebagai pecinta kopi, pengetahuan Safrizal tentang kopi pun tidak dapat dipungkiri. Dalam sambutannya Safrizal menjelaskan jenis-jenis biji kopi hingga jenis olahan kopi.

BACA JUGA: Ketua HIPMI Kalsel Programkan Digitalisasi UMKM

“Meski peserta acara hari ini tidak banyak, saya tetap berhadir. Karena saya adalah salah seorang pecinta kopi yang rutin mengkonsumsi kopi 9 sampai 12 kali sehari. Barista ini bukanlah penyaji kopi, tapi seniman. Karena membuat kopi itu adalah seni dan harus dari hati,” ucapnya dalam sambutan. 

Safrizal juga ingatkan Dinas Koperasi dan UKM selaku penyelenggara pelatihan, untuk tetap memonitor para peserta bahkan setelah pelatihan usai.

“Monitor peserta setelah pelatihan harus tetap dilakukan. Pantau sejauh mana hasil pelatihan ini diimplementasikan dalam dunia usaha,” ingatnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.