Foto: Syarbani
SEBANYAK 98 orang calon pegawai negeri sipil (CPNS) formasi tahun 2019 mengikuti pembekalan pembekalan di gedung Balai Antang Muara Teweh, Rabu (17/2/2021).
KEGIATAN pembekalan ini dibuka oleh Wakil Bupati Barito Utara, Sugianto Panala Putra, dan dihadiri oleh sejumlah jajaran lainnya.
Sugianto mengatakan bahwa dari 98 orang CPNS ini akan diberikan masa percobaan paling lama satu tahun, sehingga belum tentu akan diangkat menjadi PNS.
“Pemerintah tidak segan-segan untuk memberhentikan sebagai CPNS apabila saudara tidak menunjukkan kinerja yang baik,” tegas Wabup Sugianto.
Dalam konteks kinerja PNS, kata Wabup, perlu dicermati perkembangan lingkungan baik eksternal maupun internal.
“Diperlukan cara agar kita mampu menjaga dan memiliki ketahanan mental psikis, sabar dan mampu berpikir logis ditengah perubahan,” katanya lagi.
BACA JUGA: Tercepat se-Kalteng, Puluhan SK CPNS di Barito Utara Resmi Diserahkan
Sugianto menyampaikan harapan dan tuntutan masyarakat terhadap sosok ASN sangatlah besar. Baik tuntutan profesionalisme dan kinerja yang baik, solusi terbaik yang strategis, memperkokoh kerja yang solid, inovatif, kreatif, responsif, dan tuntutan kondisi prima.
Pada kesempatan itu, Sugianto menekankan agar dalam masa CPNS, para ASN/CPNS mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dan menjaga kehormatan Pemerintah Kabupaten Barito Utara.
BACA JUGA: Ditempatkan Di 9 Kecamatan, 225 PNS Barito Utara Terima SK
“Jaga kehormatan saudara-saudari sebagai ASN sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Sugianto mengakhiri sambutan Bupati.
Sebelumnya Kepala Badan KPSDM Fakhri Fauzi mengatakan tujuan dilaksanakannya evaluasi pengadaan ASN lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Barito Utara tahun 2021 adalah untuk memfasilitasi PNS Barito Utara yang masih berstatus CPNS agar memperoleh pengetahuan dibidang kepegawaian, serta dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Peserta pembekalan pengadaan ASN lingkup Pemkab Barito Utara tahun 2021 berjumlah 98 orang dengan rincian, apoteker dua orang, bidan 30 orang, perawat lima orang, doktet umum empat orang, dokter gigi tiga orang, dokter spesialis jantung satu orang, guru Bahasa Indonesia empat orang, guru kelas 44 orang dan guru penjasorkes sebanyak lima orang. (jejakrekam)