Terhambat Anggaran, Pelaksanaan Razia Masker di Banjarmasin Melembek

0

PELAKSANAAN razia masker di Kota Banjarmasin belakangan waktu terakhir tampak melembek. Mahalnya ongkos aparat yang bertugas di lapangan diakui menjadi pemicunya.

KEPALA Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, M Hilmi, membeberkan untuk satu petugas saja pemko mesti merogoh kas Rp. 100 ribu. Sementara, tiap harinya ada 347 aparat yang bertugas mengawal razia ini.

“Untuk petugas, Rp100 ribu perhari sementara ini ada 347 petugas. Dari unsur TNI-Polri, Satpol PP termasuk petugas dari kecamatan,” ungkap Hilmi.

Jika kalkulasikan, penerapan Perwali Banjarmasin 68/2020 ini menelan anggaran sebesar Rp34.700.000 setiap harinya.

BACA JUGA: Terjaring Ratusan Pelanggar Perwali, Hasil Denda Razia Masker Sudah Jutaan Rupiah

Sementara, berdasar perhitungan jejakrekam.com hingga Senin (28/9/2020) lalu saja, penegakan disiplin protokol kesehatan Covid-19 ini total menelan anggaran sebanyak Rp971.600.000.

Kendati demikian, pemerintah kota memastikan akan tetap berupaya menggeber pelaksanaan razia masker secara konsisten. Hal demikian ditegaskan pula oleh Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Banjarmasin, Hermansyah.

BACA JUGA: Kata Warga soal Penerapan Sanksi Razia Masker di Banjarmasin: Saya Kira Hoaks

Menurut Herman, momentum ini justru menjadi pemicu untuk meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan. Jangan sampai malah terjadi gelombang kedua.

“Yang sudah disiplin akan kita jaga. Yang belum disiplin akan kita disiplinkan,” ujarnya, Selasa (27/10/2020).

Ia menegaskan, penerapan Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 68 Tahun 2020 soal penegakan hukum dan disiplin protokol kesehatan, dipastikan akan tetap berlanjut.

“Tetapi nanti sistem dan polanya yang akan kita rubah. Pada intinya, razia (masker) untuk mendisiplinkan masyarakat tetap kita jalankan,” tegasnya. (jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.