Gegara Baliho, Uniska Kena ‘Semprot’ Bawaslu Kalsel

0

MEDIA promosi Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari (MAB) kembali jadi sorotan. Bahkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Selatan ikut turun tangan.

KENAPA? Selain mempromosikan perlombaan ‘Musabaqah Tilawatil Quran’, baliho yang ada di Jalan Ahmad Yani itu rupanya juga mencatut wajah salah satu kontestan Pemilihan Gubernur Kalsel 2020, Sahbirin Noor.

Kendati dalam baliho tersebut tak menuliskan nama Calon Gubernur Kalsel, namun media promosi itu dianggap menabrak Surat Keputusan KPU nomor 538/PL.02.2-Pu/63/Prov/IX/2020 tentang Hasil Penetapan Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel.

BACA : Bawaslu Kalsel Teliti Laporan Soal Dugaan Politik Uang Di Pilgub Kalsel

Pihak penyelenggara Pilkada di Kalsel itu pun resmi menetapkan dua paslon untuk berlaga. Di mana, salah satunya adalah petahana, Sahbirin Noor.

Atas dasar itu, sejak 26 September lalu hingga 5 Desember nanti, Sahbirin masih menjalani masa cuti di luar tanggungan negara. Alias seluruh atribut sampai label Gubernur pun dilepas olehnya.

Artinya, roda kendali pemerintahan di Bumi Lambung Mangkurat hanya dipegang Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur, yakni Rudy Resnawan.

Anehnya, terpantau pada Rabu (30/9/2020) lalu, poster petahana itu masih menempel di media promosi lomba piala gubernur tersebut. Bahkan nama Sahbirin Noor masih bertulis sebagai Gubernur Kalsel.

Mantan Presiden Mahasiswa (Presma) Uniska MAB periode 2018, Muhammad Ghulam Reza ikut menyoroti kondisi tersebut.

BACA JUGA :  Bawa Sarung & Uang 50 Ribu, Pengacara Laporkan Dugaan Pelaggaran Pilgub Ke Bawaslu Kalsel

Ghulam mengatakan, teguran langsung dari Bawaslu terhadap perguruan tinggi (PT) swasta berjuluk kampus hijau itu dinilai cukup memalukan.

“Artinya ini sudah serius. Tidak ada loh kampus (lain) yang kaya gini, sampai ditegur seperti ini,” kata Ghulam, Kamis (1/10/2020).

Di samping itu, Ghulam juga mengaku bahwa politik praktis di Uniska sebenarnya sudah terasa sejak lama. Bahkan saat ia masih menjabat sebagai Presma.

Hanya saja menurutnya, saat ini bertepatan dengan momentum Pilkada. Alhasil, politik praktis di lembaga pendidikan pun seolah terbaca.

“Jangan sampai dekat-dekat Pilkada kaya gini malah gencar. Kan itu kebaca jalannya itu kemana,” singgungnya.

Lebih jauh, Ghulam juga mengatensi para mahasiswa agar lebih peka dan mampu membaca suasana.

“Gak harus demo atau semacamnya. Artinya tetap berdiri di garis perlawanannya mahasiswa. Bukan berarti ada baliho itu malah adem ayem saja. Malah setelah ada surat teguran itu, bisa menjadi dasar,” pungkasnya.

Sejak dilayangkannya surat teguran dan berdasar pantauan di lapangan (1/10/2020), media promosi piala gubernur tersebut tak lagi terpampang.

Sementara saat dikonfirmasi terpisah, Kepala Humas Uniska Gusti Rusydi Furqon menjelaskan bahwa baliho tersebut terpasang sebelum petahana memasuki masa cuti kampanye.

Kendati demikian, Gusti menyatakan bahwa pihaknya telah mencopot baliho itu. “Balihonya dipasang sebelum pak gubernur cuti. Jadi memang akan diganti dengan foto plt gubernur,” singkatnya kepada jejakrekam.com, Kamis (1/10/2020).(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.