Rumah Warga Retak Gegara Proyek Gedung, Dinas PUPR Minta Maaf dan Layangkan Janji

0

WARGA Kompleks Palem View, Jalan Tembus Pramuka, Banjarmasin Timur, Kusuma merasa resah lantaran dinding beton rumah miliknya retak-retak. Diduga kuat hal itu terjadi akibat getaran proyek pemasangan tiang pancang pembangunan gedung dua, di Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Kota Banjarmasin.

UNTUK diketahui, belakangan ini Bakeuda Banjarmasin membangun gedung baru untuk pelayanan. Gedung itu dibangun karena gedung lama dianggap sempit dan tidak memenuhi standar fasilitas.

Kendati Kusuma menyatakan bahwa retakan semula hanya tampak sedikit, namun menurutnya, seiring berjalan waktu retaknya menjadi semakin memanjang. Retakan paling parah, menurutnya ada di bagian lantai atas rumahnya.

“Sabtu pekan lalu yang paling terasa getarannya,” ucapnya, Senin (24/8/2020).

BACA JUGA: Ikuti Tes Swab Massal, 40 Warga Banjarmasin Dinyatakan Positif Corona

Ia menambahkan, getaran yang terjadi pada sepekan lalu itu terjadi saat malam hari. Walhasil, yang terganggu dengan hal tersebut bukan hanya Kusuma, tetapi juga warga kompleks yang jaraknya hanya beberapa puluh meter dengan pusat proyek pembangunan.

“Ada yang sampai jam 11 malam masih bekerja dan getarannya terasa. Ya warga di sini pun akhirnya protes,” ucapnya.

Atas kejadian tersebut, sebagian warga kompleks yang merasa tidak tahan dengan kondisi itu akhirnya memutuskan untuk mendatangi lokasi proyek dan melakukan protes kepada pekerja. 

BACA JUGA: Dana BOS Minim, Siswa SMPN 10 Banjarmasin Tak Kebagian Kuota

“Setelah didatangi akhirnya mereka menghentikan aktivitas saat malam hari,” tuturnya.

Di hari yang sama dengan jam berbeda, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin bersama pihak kontraktor yakni PT Pelita Andika Ambar Lestari, selaku pelaksana proyek melakukan pendataan.

Rumah-rumah warga kompleks yang terdampak dikroscek satu persatu. Untuk memastikan kerusakan yang terjadi, apakah memang betul dampak dari proyek atau bukan.

BACA JUGA: Dengarkan Kapolda-Danrem, Ibnu Sina Tunda Penerapan Perwali Banjarmasin Soal Protokol Kesehatan

Ternyata, ada lima buah rumah warga yang retak akibat getaran dari proyek pembangunan gedung senilai Rp5,5 miliar itu. Atas dasar itu, kontraktor dan Dinas PUPR berjanji bakal memperbaikinya.

“Pasti kami tindaklanjuti untuk perbaikannya. Karena sudah menjadi mekanisme yang melekat di kegiatan apapun,” ucap Kepala Bidang Cipta Karya di Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Agus Suyatno.

Agus didampingi Eddy Faisal, Manajer Teknik PT Pelita Andika Ambar Lestari yang ditunjuk sebagai pengerjaan proyek itu menjelaskan, bahwa dari hasil pendataan yang dilakukan, pihaknya membenarkan ada beberapa rumah warga yang dindingnya retak.

“Tapi tidak terlalu parah. Kalau bahasanya itu retak rambut saja. Bukan kerusakan struktur. Dan itu akan segera kami perbaiki. Untuk sementara kami akan rapat terlebih dahulu dengan teknisinya,” ungkapnya.

Kontraktor dan Dinas PUPR Kota Banjarmasin pun berjanji, perbaikan itu bakal dikerjakan secepatnya. Tanpa menunggu proyek pembangunan gedung selesai.
 
“Kalau tukang dan material siap, langsung diperbaiki. Kalau nantinya ada dampak lagi, tentu kami akan bertanggung jawab. Tapi sepertinya tak ada lagi karena pemasangan tiang pancang sudah selesai satu pekan ini,” timpal Eddy.

Selain itu, pihaknya juga berkomitmen untuk tak lagi beraktivitas di malam hari, khususnya terkait pengerjaan tiang pancang. Walhasil, pengerjaan itu terpaksa dikebut hingga malam untuk mengejar deadline waktu pengerjaan yang harus selesai pertengahan Desember mendatang.

Lebih lanjut. Atas kejadian itu. Kepala Bidang Cipta Karya di Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Agus Suyatno, mewakili pekerja menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan warga. (jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.