Diluncurkan 25 Tahun Sekali, Uang Edisi Khusus Kemerdekaan Diburu Kolektor

0

DILUNCURKAN setiap 25 tahun sekali, pecahan uang baru remisi khusus peringatan kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang dirilis Bank Indonesia (BI) diburu para kolektor.

SERI pertama dirilis pada 25 tahun kemerdekaan RI, dan seri khusus kedua diluncurkan pada 50 tahun kemerdekaan RI. Kini, seri ketiga pada HUT kemerdekaan RI ke-75 dinanti publik.

Saat perayaan 50 tahun (emas) kemerdekaan RI pada 1995 silam, BI mengeluarkan dua pecahan baru uang Rupian khusus. Yakni,berupa uang logam bernilai Rp 850.000 dan Rp 300.000.

BACA : Berburu Rupiah Kuno, Jangan Dianggap Remeh, Uang Pecahan Bisa Tembus Ratusan Juta

Dilansir dari laman BI seperti dikutip bisnis.com, dua uang Seri 50 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia berbahan logam emas dengan kadar 23 karat. Uang koin Rp 850.000 memiliki gambar muka Lambang Negara Burung Garuda dengan 50 bintang melingkarinya.

Kemudian ada teks ‘Bank Indonesia’, tahun penerbitan ‘1995’, dan teks nominal ‘850000 Rupiah’. Sedangkan pada gambar belakang disematkan wajah Presiden Soeharto, Logo DHN-45, dan teks ‘Lima Puluh Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia’ serta 50 bintang yang melingkarinya.

Pada bagian samping terdapat lima garis di empat tempat yang berbeda, logo Perum Peruri, teks ’50 g’ dan lima angka nomor seri. Uang koin ini memiliki berat 50 gram dengan diameter 35 milimeter dan tebal 2,78 milimeter dengan teknik cetak proof.

Uang seri khusus yang kedua berupa uang koin dengan nominal Rp300.000. Gambar muka uang ini sama dengan gambar muka uang sebelumnya, tetapi teks nominalnya ‘300000 Rupiah’.

BACA JUGA : Diincar Kolektor, Seharusnya Banjarmasin Punya Pasar Khusus Barang Antik

Sedangkan gambar belakangnya adalah Temu Wawancara Soeharto, Presiden Republik Indonesia, dengan Masyarakat. Lalu, ada teks ’50 Tahun RI’, Logo DHN-45, dan untaian 50 butiran padi melingkar.

Pada bagian samping terdapat lima garis di empat tempat yang berbeda, logo Perum Peruri, teks ’17 g’ dan lima angka nomor seri. Uang ini memiliki berat 17 gram, diameter 25 milimeter, dan ketebalan 1,85 milimeter.

Nah, uang peringan (commemorative money) Rp 75.000 yang bisa dibeli melalui laman http://pintar.bi.go.id/, juga dilirik salah satu kolektor uang asal Banjarbaru, Khairil Anwar.

Kondisi fisik uang khusus ini sangat menarik. Dikutip dari pikiran rakyat.com, seperti terlihat pada bagian muka, terdapat gambar utama Pahlawan Nasional DR. (H.C) Ir. Soekarno – DR. (H.C) Drs. Mohammad Hatta. Terdapat gambar bunga anggrek bulan yang didalamnya berisi logo Bank Indonesiayang akan berubah warna dan memiliki efek gerak dinamis apabila dilihat dari sudut pandang yang berbeda.

BACA JUGA : Sehari Bisa Habiskan Penukaran Uang Baru Rp 15 Juta

Kemudian, ada gambar pengibaran bendera pada peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945, gambar motif songket yang berasal dari Sumatera Selatan, dan gambar Youtefa Papua

Sedangkan pada bagian belakang, terdapat gambar anak Indonesia dengan menggunakan pakaian adat daerah. Pada bagian belakang pun akan terlihat tanda air berupa gambar Pahlawan DR. (H.C) Ir Soekarno dan DR. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta serta electrotype berupa angka “75” yang dapat diterawang.

Lalu ada gambar saling isi (rectoverso) dari logo Bank Indoensia yang dapat dilihat secara utuh jika diterawang ke arah cahaya. Terdapat pula, hasil cetak yang memendar dalam 1 atau beberapa warna apabila dilihat dengan sinar ultraviolet berupa, gambar motif tenun gringsing yang berasal dari Bali, angka ‘75000’, angka ’75’, bidang persegi empat yang berisi tulisan ‘NKRI’, nomor seri yang meliputi 3 huruf dan 6 angka. Bahkan, sebagian lagi menyebut, ada seorang anak yang mengenakan pakaian khas Kalimantan, terutama dari suku Tidung, Kalimantan Utara.

“Sejak hari ini, saya sudah mengklik ke laman yang dimaksud. Namun, belum aktif lagi. Jadi untuk mendapat uang edisi khusus kemerdekaan yang dicetak setiap 25 tahun sekali ini, harus inden,” ucap Khairil Anwar kepada jejakrekam.com, Senin (17/8/2020).

Karena kabarnya dicetak 75 juta lembar, mantan wartawan ini mengaku tak perlu khawatir bakal kehabisan. Namun, diakui Khairil, momentum ini tentu akan dimanfaatkan para kolektor maupun penyuka uang atau duit antik.

BACA JUGA : Berjibaku Melawan Waktu, Riwayat Kini Pasar Kasbah di Sentra Antasari

“Harga penebusan uang edisi khusus tetap sama Rp 75 ribu. Apalagi, edisi ke-75 tahun kemerdekaan RI ini berbeda dengan edisi pertama dan edisi kedua. Karena, pada edisi ketiga ini dibikin dalam bentuk uang kertas, bukan uang logam seperti di masa Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto. Jadi, di masa Presiden Joko Widodo ini, diluncurkan edisi berbeda,” papar Khairil.

Ia pun berharap bisa menambah koleksi edisi uang khusus kemerdekaan RI. Diakui Khairil, bagi para kolektor, selain menjadi sebuah kebanggaan, ada pula yang menjadikan itu sebagai bisnis yang menjanjikan.(jejakrekam)

Pencarian populer:bentuk uang edisi hur jemerdekaan RI
Penulis Sirajuddin
Editor DidI G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.