Daya Beli Masyarakat Anjlok, Omzet Penjualan Perlengkapan Sekolah Melorot

0

PELAMBATAN ekonomi yang dirasakan masyarakat di tengah wabah Corona (Covid-19), benar-benar membuat daya beli makin menurun tajam. Berbeda dengan tahun sebelumnya, ketika memasuki tahun ajaran baru, permintaan pakaian seragam dan alat tulis sekolah meningkat.

SEBALIKNYA, begitu memasuki tahun ajaran baru 2020-2021, justru tak terlihat lagi, para orangtua siswa menyerbu toko pakaian maupun toko perlengkapan sekolah di Banjarmasin.

“Dulu sebelum ada pandemi Covid-19, rata-rata permintaan pakaian seragam di toko kami meningkat, apalagi jelang masuknya tahun ajaran baru. Tahun ini relatif sepi,” ucap pemilik Toko Mistar, Wahyudin kepada jejakrekam.com, Selasa (7/7/2020).

Menurut dia, angka pembelian seragam SD, SMP dan SMA menurun tajam. Jika sebelumnya, rata-rata laku 10 hingga 20 setel, kini di tengah pandemi Covid-19, paling banter terjual hanya tiga hingga empat lembar sehari.

BACA : Menunggu Kepastian Ajaran Baru, Penjualan Seragam Sekolah Sepi Pembeli

“Bahkan, dalam satu hari bisa saja tak laku karena tak ada pembeli,” kata pedagang pakaian seragam di Pasar Baru, Jalan Pangeran Samudera Banjarmasin ini.

Ia mengakui wabah Corona yang masih berkepanjangan, omzet penjualan turun sampai 80 persen. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ketika memasuki tahun ajaran baru maka omzet meningkat tajam, bahkan sempat kehabisan stok.

“Kebanyakan pakaian seragam yang ada di Banjarmasin ini diolah penjahit lokal serta barang-barang yang didatangkan dari Surabaya dan Jakarta,” ucap Wahyudin.

Wahyudin memaklumi, pandemi mengakibatkan ekonomi masyarakat mengalami penurunan. Hal ini berpengaruh terhadap daya beli masyarakat, bahkan terus melorot sejak wabah Corona ini berkepanjangan. “Padahal, harga barang sudah kami turunkan tidak seperti tahun lalu. Namun, tetap saja, sepi pembeli,” aku Wahyudin.

BACA JUGA : Kuota Belum Terpenuhi, 13 SMPN di Banjarmasin Diperbolehkan Terima Siswa Baru

Rendahnya daya beli masyarakat juga turut dirasakan Johan. Pemilik Toko Sinar Makmur di Jalan Veteran Banjarmasin ini mengakui pembelian alat tulis dan perlengkapan sekolah jelang masuknya tahun ajaran baru, tidak seramai tahun-tahun sebelumnya.

“Dulu, saat seperti sekarang merupakan panen rezeki. Kami bisa buka toko dari siang hingga malam hari. Namun, di tengah pandemi Covid-19, sepi pembeli. Yang datang pun bisa dihitung dengan jari,” kata Johan.

BACA JUGA : Musim Ajaran Baru Sekolah, Harga Emas Terpantau Naik

Ia mengenang ketika musim penerimaan siswa baru datang, permintaan perlengkapan sekolah akan melonjak. Bahkan, ia juga menambah jumlah karyawan untuk melayani para pembeli.

“Sekarang, tak bisa lagi seperti itu. Kami hanya bisa mempertahankan tiga karyawan toko. Itu pun kami harus putar otak agar gaji mereka tetap bisa dibayar. Ya, kalau dikalkulasi, omzet penjualan turun sampai 70-80 persen di tengah pandemi ini,” tandas Johan.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.