Tempuh Jalur Laut, Hewan Kurban di RPH Mantuil Alami Kelelahan dan Patah Tulang

0

MENYAMBUT Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah atau biasa disebut Hari Raya Kurban atau Haji, tinggal hitungan hari atau tidak lebih sebulan akan segera tiba.

MESKI Kota Banjarmasin masih berada di zona merah, bahkan sebagian kelurahan ditetapkan zona hitam Covid-19, pemerintah kota memastikan tetap menggelar pelaksanaan kurban. Bahkan jumlah pasokan hewan pada tahun ini diperkirakan akan tetap stabil.

Kepala Bidang Peternakan dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin, Anwar Ziyadi menjelaskan, tak banyak perubahan pada pelaksanaan hewan kurban tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Bedanya, pada saat pelaksanaannya nanti harus mengutamakan protokol kesehatan Covid-19.

BACA : Terapkan Protokol Kesehatan, Pemprov Kalsel Sediakan 10 Ribu Lebih Hewan Kurban

“Permintaan di sini sementara masih tetap stabil karena mungkin orang itu sudah menabung selama setahun belakangan ini,” ucap Anwar Ziyadi kepada awak media di Banjarmasin, Selasa (7/7/2020).

Selain berasal dari peternakan lokal seperti Kabupaten Tanah Laut, sejumlah hewan kurban itu juga didatangkan langsung dari daerah luar seperti Jawa Timur khususnya Pulau Madura, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat, kebanyakan dari Bima dan Sumbawa.

Untuk itu, Anwar mengatakan setiap hewan yang baru datang di Banjarmasin harus dilakukan pemeriksaan untuk memastikan hewan tersebut sehat dan aman dijual kepada konsumen.

“Pemeriksaan biasanya sebelum datang itu kan sudah diperiksa, bahkan sebelum berangkat dari luar sana. Tujuannya untuk mengetahui apakah ada penyakit berbahaya,” jelasnya.

BACA JUGA : Pemprov dan DPRD Kalsel Godok Perda Kesehatan Hewan Ternak

Dari pantauan jejakrekam.com, sejumlah sapi yang ada di Rumah Potong Hewan (RPH) Jalan Tembus Mantuil, Kelurahan Basirih Selatan, Kecamatan Banjarmasin Selatan itu rutin dilakukan pemeriksaan oleh Medik Veteriner Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin, drh Annang Dwijatmiko.

Dari temuan saat pemeriksaan, Annang menyebut ada beberapa hewan yang mengalami kelelahan fisik akibat menempuh perjalanan jauh lewat jalur laut. Bahkan ditemukan dua ekor sapi mengalami patah tulang.

“Jadi untuk yang patah tulang ini akan langsung dipotong malam ini, untuk stok daging di pasaran. Karena kan syarat hewan kurban itu harus sehat,” jelasnya.

Lebih jauh, dokter Annang menjelaskan ada beberapa penyakit pada hewan yang harus diwaspadai. Misalnya seperti antraks, tuberkulosis, serta infeksi cacing.

“Untuk antraks saat ini belum ada temuan di Banjarmasin, tapi tetap harus kita waspadai terus,” ujarnya.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.