Percepat Pandemi Covid-19, Polda Kalsel Dikasih 1.000 Rapid Test Kit

0

RAPID test merupakan alat pemeriksaan cepat terhadap antibodi. Hanya saja, rapid test bukan merupakan alat untuk mendiagnosa, karena sifatnya screening atau deteksi awal apakah seseorang itu sedang terpapar Covid-19 atau tidak.

UNTUK mendukung percepatan penuntasan kasus Covid-19, Polda Kalimantan Selatan mendapat bantuan 1.000 rapid test kit dari PT Dos Ni Roha.

Alat rapid test ini diserahkan langsung oleh pimpinan PT Dos Ni Roha perwakilan Kalimantan Selatan Novan kepada Wakapolda Kalsel Brigjen Pol  Aneka Pristafuddin, didampingi Kabid Dokkes Polda Kalsel Kombes Pol dr Erwinn Zainul Hakim, di ruang kerja Wakapolda Kalsel, Banjarmasin, Kamis (28/5/2020)

“Rapid test kit yang kami terima sangat membantu penanganan Covid 19 di Bumi Lambung Mangkurat. Saya berharap agar pandemi ini bisa cepat berlalu dan kita semua bisa beraktifitas seperti biasanya,” ucap Wakapolda Kalsel, Brigjen Pol Aneka Pristafuddin.

BACA : Setop Gunakan Rapid Test dalam Screening COVID-19

Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Kalsel Kombes Pol dr Erwinn Zainul Hakim menambahkan bahwa rapid test sifatnya screening atau deteksi awal, apakah seseorang itu sedang terpapar covid 19 atau tidak.

“Hasil dari rapid test ini harus diinterpretasikan secara hati-hati, karena hasil positif tidak memastikan bahwa betul-betul seseorang terinfeksi covid 19, begitu juga hasil negatif,” ucap Erwinn.

“Jadi prinsipnya rapid test ini hanya sebagai langkah awal untuk melihat sejauh mana sebaran, beberapa hal yang dapat menyebabkan false positif (kesalahan hasil tes). Salah satunya karena sedang adanya reaksi antibodi dengan jenis virus yang lain dalam tubuh,” paparnya.

BACA JUGA : Diperketat, Syarat Masuk Bandara Syamsudin Noor Tunjukkan Hasil Rapid Test Negatif

Yang perlu diingat, kata Erwinn, karena pemeriksaan ini dilakukan terhadap antibodi, maka perlu hati-hati juga bagi orang yang baru terpapar. Ini karena anti bodinya belum muncul, sehingga saat diuji menggunakan rapid test negatif, maka perlu dilakukan kembali pada 7-10 hari berikutnya.

“Berdasarkan hasil rapid test memperlihatkan bahwa tubuh itu terdapat antibodi, karena masuknya virus, namun diperlukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dilakukan tes kembali di laboratorium Real Time Polymerase Chain Reaction (RT PCR) yang telah ditetapkan Pemerintah demi hasil yang akurat,” tutur Erwinn.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.