Pantang Mengemis, Pria Penyandang Disabilitas Ini Bertahan di Tengah Keterbatasan

0

PANDEMI virus Corona (Covid-19) yang masih belum terkendali, ditambah penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Banjarmasin, membuat Muhammad Nur Bachtiar seorang penyandang disabilitas ikut terdampak.

PRIA yang sehari-hari menggeluti pekerjaan sebagai penyedia jasa elektronik ini mengaku kesulitan untuk menutupi biaya sehari-hari, lantaran permintaan jasa servis berkurang.

Kepada jejakrekam.com, Selasa (19/5/2020), Bachtiar mengaku kesulitan untuk menghidupi satu orang istri dan tiga anaknya dengan profesi yang ditekuninya saat ini.

“Sebelum pandemi saja, pendapatan kita kadang-kadang ada, syukur-syukur sudah cukup untuk makan sehari-hari,” ujar Bachtiar.

BACA : Terbanyak Siswa Disibilitas, Zona Sekolah Aman Digarap di Kelurahan Gadang

Namun, di tengah keterbatasan itu, Bachtiar hanya bisa menggeluti profesi jasa servis elektronik tersebut. Untuk mencari nafkah sehari-hari, Bachtiar harus berkeliling Banjarmasin dengan menggunakan sepeda motor yang sudah dimodifikasi itu, bahkan hingga luar kota.

Mengagumkan lagi, Bachtiar pantang untuk meminta atau mengemis kepada orang lain, meski dalam kondisi serba terbatas.

Bachtiar mengalami lumpuh pada kaki akibat polio sejak berusia satu tahun. Untuk membantu setiap aktivitasnya, Bachtiar harus berpegang pada kedua tongkat untum bisa berjalan.

Di tengah kondisi pandemi ini, Bachtiar mengaku sudah mendapat bantuan bahan pokok beserta uang tunai sebesar Rp 250 ribu dari pemerintah. Meski begitu, bantuan tersebut belum cukup menutupi tunggakan sewa rumah kontrakannya selama tiga bulan.

BACA JUGA : Masyarakat Miskin dan Rentan Miskin Akibat Pandemi Covid-19 di Kalsel Capai 314.559 KK

Bachtiar dan keluarga kecilnya tinggal di rumah kontrakan sederhana yang berada di Komplek Assalam, Kelurahan Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara.

Usai lebaran Idul Fitri, Bachtiar beserta istri dan anaknya harus meninggalkan rumah kontrakan yang tertunggak selama tiga bulan itu. Apalagi, pemilik kontrakan mengaku ingin menjual rumahnya kepada orang lain.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.