Efek Pandemi Corona, Omzet Penjualan Kue Lebaran Terjun Bebas

0

DAYA beli masyarakat rendah di tengah wabah virus Corona (Covid-19), benar-benar dirasakan para pedagang kue kering lebaran di kawasan Pasar Sudimampir Raya, Banjarmasin. Padahal, tiap tahun jelang Idul Fitri, permintaan kue lebaran biasanya meningkat tajam.

NAMUN berbeda di tahun ini, justru omzet penjualan aneka kue kering yang didatangkan dari Jakarta, Surabaya serta produk lokal itu seakan terjun bebas. Beberapa kios pedagang kue kering seperti di Jalan Simpang Sudimampir dan Jalan Pangeran Samudera pun tampak sepi pembeli.

Padahal, biasanya kue-kue kering seperti nastar, kastagal, putri salju, lidah kucing, kue semprit atau kue mawar, serta aneka kue kering dan kacang-kacangan tersaji di lapak para pedagang kaki lima (PKL), jadi pilihan warga Banjarmasin saat berlebaran.

BACA : Izinkan Pedagang Non Sembako Buka, Pemkot Banjarmasin Beri Persyaratan

Sepinya pembeli juga dipicu pemberlakuan pembatasan sosial berskal besar (PSBB) demi menurunkan angka kasus Covid-19. Sebab, pintu masuk kota kini dijaga ketat, sehingga para pembeli dari luar Kota Banjarmasin hampir dipastikan berkurang.

“Jelas, penutupan perbatasan kota membuat omzet penjualan kue kering terjun bebas. Ini belum lagi, banyak masyarakat takut ke pasar, karena lebih memilih tinggal di rumah di tengah pemberlakuan PSBB,” ucap pedagang kue kering di Jalan Simpang Sudimampir, Ahmad Supian kepada jejakrekam.com, Jumat (15/5/2020).

BACA JUGA : Banyak Toko Tutup, Pasar Sudimampir Baru Dan Ujung Murung Lengang

Berbeda dibanding tahun lalu, Supian menghitung penurunan omzet penjualan kue kering lebaran mencapai 30 hingga 50 persen. “Sejak wabah Corona, kami juga terpaksa merumahkan dua karyawan. Kami tak sanggup lagi memberi gaji kepada mereka, karena angka penjualan terus menurun sejak pandemi Covid-19,” ucap Supian.

Ini belum lagi, menurut dia, persaingan dengan penjualan kue kering lebaran secara online yang tumbuh subur di Banjarmasin. Akibatnya, pedagang lapak di pasar milik H Supian, juga kehilangan pangsa pasarnya.

BACA JUGA : Tunggu Pergub, Pemprov Putuskan PSBB Banjarbaru-Batola-Banjar Dimulai 16 Mei 2020

Hal serupa juga dirasakan Hidayat. Menurut pedagang kue kering di kawasan Pasar Sudimampir Raya ini, lazimnya di akhir Ramadhan jelang Idul Fitri, bisa panen penjualan kue kering lebaran.

“Ramadhan ini tahun ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya. Pendapatan kami benar-benar turun bebas sampai hilang 60 persen. Kalau tidak, termakan modal,” kata Hidayat.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.