Data Kasus Covid-19 Kemenkes dan Gugus Tugas Kalsel Dinilai Janggal

0

DATA yang disajikan antara Kementerian Kesehatan (Kemnes) khususnya Gugus Tugas Covid-19 Nasional dengan data rilisan Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, justru berbeda.

VERSI Gugus Tugas Covid-19 RI mencatat dari sebaran kasus baru per Jumat (15/5/2020), ada 490 kasus dari 34 provinsi. Hingga menempatkan Kalimantan Selatan berada di urutan kedua dengan 69 kasus, di bawah Jakarta (86 kasus) dan di atas Jawa Timur (58 kasus) dan Jawa Tengah (43 kasus).

“Untuk data versi nasional (Kemenkes) dengan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel terjadi selisih. Beberapa kali menganalisis transparansi dan sinkronisasi data kasus serta pasien Covid-19 selalu ada kendala. Ini mengakibatkan banyak kritik dari publik, jika tidak segera diperbaiki,” ucap Presiden Direktur Borneo Law Firm (BLF) Muhammad Pazri kepada jejakrekam.com, Jumat (15/5/2020).

BACA : Kalsel Catat Rekor Kasus Baru Covid-19 Sebanyak 34 Pasien Dalam Satu Hari

Ia meminta agar data nasional dan rilisan pemerintah daerah itu segera disinkronkan, sehingga tidak membingungkan publik nantinya.

Pazri mencontohkan penambahan kasus Covid-19 setiap hari sekarang di angka 300-an lebih yang dites bervariasi antara seratusan hingga ribuan lebih. “Di hari ini, kita melihat ada kejanggalan. Yang dites 1.000 lebih yang positif 100-an. Kalau yang dites 100-an, yang positif juga 100-an. Kita amati tiap hari ada penambahan jumlah yang dites positif, justru persis sama. Yang mengindikasikan positif rage itu 100 persen, bingung jadinya,” kata advokat muda ini.

Dia mencontohkan lagi data versi Dinkes Kalsel dan Kemenkes pada Jumat (15/5/2020), tercatat versi Kalsel hanya 34 positif. Sedangkan, pemerintah pusat melalui Kemenkes mencatat 69 positif untuk penambahan kasus baru.

“Ini tentu jauh sekali selisihnya. Makanya, Kemenkes dan pemerintah dai daerah harus lebih transparan dalam menyampaikan data. Jangan ada yang ditutup-tutupi, akhirnya membuat janggal,” tuturnya.

Pazri mengatakan soal jumlah pasien yang dites melalui uji laboratorium maupun tes massal (rapid test) juga harus transparan menyangkut hasilnya.

“Dengan begitu, publik berhak tahu jumlah keseluruhan dan berapa luas virus Corona itu menyebar di Indonesia dan Kalsel khususnya. Dari situ, kita bisa meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi penyebarannya dengan melibatkan banyak pihak,” urai Pazri.

BACA JUGA : Pasien Corona Membludak, Layanan IGD Umum RSUD Ansari Saleh Terpaksa Ditutup

Secara keseluruhan, Dinkes Kalsel mencatat per Jumat (15/5/2020), terdata ada 321 kasus positif Covid-19 secara kumulatif, di antaranya ada 223 orang dalam perawatan, 63 orang dinyatakan sembuh dan 35 orang meninggal dunia. Sedangkan, 85 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 978 orang dalam pemantauan (ODP) tersebar di 13 kabupaten dan kota se-Kalsel.

Sedangkan, versi Kemenkes mendata jumlah kasus Covid-19 per Jumat (15/5/2020) sebanyak 363 kasus, dengan 69 tambahan kasus baru. Kemudian, jumlah kasus dengan followup specimen 2 kali negatif, terdata hingga Kamis (14/5/2020), ada 24 kasus. Begitupula, untuk kasus meninggal dunia di Kalsel dicatat secara kumulatif, terdata 9 kasus.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.