Pasien Corona Membludak, Layanan IGD Umum RSUD Ansari Saleh Terpaksa Ditutup

0

INSTALASI Gawat Darurtat (IGD) Umum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr H Moch Ansari Saleh yang berada di Jalan Brigjend Hasan Basry, Alalak Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara ditutup untuk sementara waktu.

PIHAK pengelola rumah sakit milik Pemprov Kalimantan Selatan itu pun terpaksa tak lagi menerima pasien umum, akibat melonjaknya pasien yang terpapar Covid-19.

Hal itu terlihat dari sepinya jumlah pengunjung. Bahkan, hanya ada beberapa orang serta pegawai setempat yang terlihat masih berlalu lalang. Begitu pula, di gedung farmasi yang biasanya dipadati pasien untuk mengambil obat, terlihat tak ada aktivitas apapun.

BACA : 13 Pasien Positif Covid-19 Dirawat RS Ulin, Satu Diisolasi di RS Ansari Saleh

Bahkan, di areal parkir rumah sakit yang biasanya dipadati kendaraan, kini terlihat lebih lengang. Hanya terlihat beberapa kendaraan roda dua maupun empat dari karyawan RSUD Moch Ansari Saleh yang sedang parkir.

Saat dikonfirmasi jejakrekam.com, Kamis (14/5/2020) siang, Direktur Utama RSUD Ansari Saleh Dr dr Izaak Zoelkarnain Akbar membenarkan penutupan pelayanan pasien umum di rumah sakit yang dikelolanya.

Ia mengatakan, saat ini pihaknya tak lagi menerima pasien umum. “Dua hari yang lalu, IGD khusus pasien Covid-19 melebihi kapasitas, sehingga harus dilakukan pengamanan,” kata dr Izaak.

BACA JUGA : Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19, RSUD Ulin Tambah 9 Ruang ICU

Sebenarnya, papar Izaak, RSUD Ansari Saleh memiliki dua gedung IGD yakni untuk umum dan khusus pasien Covid-19. Namun, IGD Covid-19 sudah kelebihan kapasitas.

Sedangkan pada Selasa (12/5/2020) malam, pihaknya kembali kedatangan sedikitnya 15 pasien Covid-19. Padahal, IGD Covid-19 di RS Ansari Saleh sudah mencapai 50 pasien rawat inap yang terdiagnosa terpapar virus Corona.

“Rumah sakit lain juga tidak bisa menampung karena penuh. Sehingga pada malam itu, saya ambil keputusan untuk menutup IGD umum dan mengalihfungsikan menjadi penampung Covid-19, karena tidak mungkin pasien dipulangkan,” paparnya.

BACA JUGA : Naik 8 Kasus, Jumlah Pasien Corona Kalsel Hari Ini Tembus 285 Pasien

Izzak menceritakan ketika itu hanya ada satu pasien umum yakni pasien paru-paru. Terpaksa, pasien tersebut langsung dipindahkan ke ruangan khusus paru-paru. Kemudian IGD Umum tersebut langsung disulap menjadi IGD khusus Covid-19.

“Begitu sudah IGD Umum menjadi IGD Covid, berarti dia (ruang IGD Umum) tidak steril lagi. Dari pada membahayakan pasien lain, lebih baik kita tidak menerima pasien umum,” tuturnya.

Dari pantauan jejakrekam.com, semua petugas medis baik di IGD Umum maupun IGD khusus Covid pun sudah diwajibkan memakai alat pelindung diri (APD) berupa hazmat.

BACA JUGA : Kasus Terus Melonjak, Penelusurun Gugus Tugas Banjarmasin Catat Ada 5 Kluster Covid-19

Untuk petugas IGD Umum menggunakan hazmat level dua, sedangkan petugas Covid-19 menggunakan hazmat level tiga saat melakukan kontak fisik langsung dengan pasien.

Izaak belum bisa memastikan kapan RS Ansari Saleh akan kembali dibuka untuk umum. Ia mengatakan harus melihat situasi ke depan terlebih dahulu nantinya.

“Rencananya nanti kalau semua sudah terserap ke belakang dan pasien sudah masuk ruangan, itu akan kita buka lagi. Tapi sebelumnya kita lakukan sterilisasi kurang lebih satu sampai dua hari,” tutupnya.

BACA JUGA : Terbukti Ada Kluster Sentra Antasari, 46 Warga Pasar Reaktif Rapid Test

Sekadar diketahui, dari data terakhir Gugus Tugas Covid-19 Kota Banjarmasin, Kamis (14/5/2020) pukul 12.00 Wita, jumlah pasien positif Corona sudah mencapai angka 93 kasus.

Di antaranya,53 pasien masih dalam perawatan, 16 orang dinyatakan sembuh, 23 warga Banjarmasin dinyatakan meninggal dunia serta satu orang yang berasal dari luar wilayah. Sedangkan, total pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 67 orang.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.