Budaya Sungai Dibedah Juri Penghargaan PWI Pusat

0

LIMA orang dewan juri, yang salah satunya berbasis akademisi dan menjadi ketua dalam penjurian presentasi para kepala daerah calon penerima penghargaan budaya PWI Pusat, Nunik Kusumati, terlihat  sangat tertarik dengan paparan materi Budaya Sungai yang diberikan  Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina.

PASALNYA, Nunik sewaktu kecil pernah menetap di kota berjuluk seribu sungai ini. Makanya tak heran bila ia sangat antusias menanyakan berbagai hal. Mulai dari perkembangan kota, hingga tentang kelestarian beberapa kesenian dan kebudayaan yang diketahuinya.

Sementara itu, Agus Dermawan T yang memiliki disiplin ilmu bidang keilmuan sebagai pengamat, penulis seni, budaya, dan kepariwisataan, juga menyatakan kekagumannya terhadap Pemko Banjarmasin yang bisa melakukan pemeliharaan sungai beserta budayanya.

BACA : DPRD Banjarmasin Pastikan Kawal Kasus Oli Bekas Cemari Sungai Martapura

Tiga orang dewan juri lainnya pun juga menayakan hal yang sama. Rata-rata mereka sangat kagum dengan Bumi Kayuh Baimbai yang memiliki sungai sangat banyak, namun pemerintah beserta masyarakatnya mampu melakukan pemeliharaan  fisik, budaya, serta kearifan lokalnya.

Di hadapan para dewan juri tersebut, materi yang diberikan Ibnu Sina terlihat lebih berpokus pada kebudayaan sungai yang merupakan kebudayaan asli masyarakat Kota Banjarmasin.

Dikatakannya, Pemko Banjarmasin saat ini sangat ingin memajukan Kota Banjarmasin dengan sebuah visi baru terkait dengan Banjarmasin Kota Sungai. “Kota Banjarmasin dari dahulu dikenal sebagai kota seribu sungai (city of thousand river), sehingga tumbuh kembangnya akan sangat berarti apabila dilakukan menurut kebudayaannya,” katanya.

BACA JUGA : Mengembalikan Jati Diri Kota Banjarmasin, Mampukah? (4-Habis)

Terkait usaha memajukan kota dengan aspek pendekatan kebudayaan, suami Hj Siti Wasilah ini memiliki asumsi bahwa  simbol peradaban sebuah kota adalah ketika budaya itu tumbuh dan berkembang. “Jadi kalau sebuah kota itu maju kemudian budayanya kita tinggal, maka peradaban itu akan hilang,” ujarnya.

Sejak tahun tahun 2016, papar Ibnu, seluruh jembatan yang dibangun di Kota Banjarmasin sudah berdimensi menyelamatkan transportasi sungai. “Salah satu aspek mendasari kebijakan yang dikeluarkan pemerintah daerah terkait visi misi Kota Banjarmasin, adalah Kota Banjarmasin merupakan kota sungai,” katanya.

Atas dasar itu, terangnya, Pemko Banjarmasin bersama legilative kemudian membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang RPJMD. “Di situ kami sudah sepakat bahwa Kota Banjarmasin merupakan kota sungai pintu gerbang ekonomi Kalimantan tahun 2025, ini sudah menjadi visi bersama,” tegasnya.

BACA LAGI : Bupati Tabalong Persentasikan Batik Tabalong Dan Kerajaan Nan Sarunai Ke Tim Juri Anugerah Kebudayaan PWI

Selain memberikan paparan yang sangat berbeda dengan para kepala daerah lain, dalam kesempatan itu Ibnu juga memberikan kenang-kenangan khas Kota Banjarmasin kepada para dewan juri berupa kain sasirangan, buku sejarah sungai dan beberapa buku sejenis lainnya, yang bisa dijadikan bukti bahwa kota yang berada tepat di tengah-tengah Indonesia ini sangat menjunjung tinggi adat, kebudayaan, serta kearifan lokal.

Dari data terhimpun, 10 kepala daerah yang calon penerima penghargaan tersebut adalah  Walikota Tangsel, Banten, Airin Rachmi Diany.  Walikota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Ibnu Sina. Walikota Ambon, Maluku, Richard Louhenapessy.  Bupati Tubaba, Lampung, Umar Achmad. Bupati Halmahera Barat, Danny Missy. Bupati Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Soekirman. Bupati Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Hj Indah Putri Indriani.  Bupati Gunung Kidul, DI Yogyakarta, Hj  Badingah. Walikota Baubau, Sulawesi Tenggara, AS Tamsir. Dan  Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani.

Dari pantauan, tampak hadir dalam kegiatan tersebut Assiten 3 Setda Kota Banjarmasin, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin, Dewan Penasehat PWI Pusat, H Gusti Rusdi Effendi, Ketua, Sekertaris beserta anggota PWI Kalsel.(jejakrekam)

Editor Almin Hatta

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.