Insentif Guru Honor Naik, Komisi IV DPRD Banjarmasin Awasi Ketat Lima Program Disdik

2

DINAS Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin mendapat suntikan dana yang cukup besar bersumber dari APBD dan APBN pada tahun anggaran 2020 ini mencapai Rp 144,3 miliar lebih. Ada 92 program yang akan dijalankannya, di samping lima program unggulan tahun ini.

DATA ini terungkap dalam rapat kerja Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin dengan Kepala Disdik Banjarmasin, Totok Agus Daryanto didampingi para kepala bidang (kabid), Jumat (3/1/2020).

Ketua Komisi IV DPRD Banjarmasin Matnoor Ali menegaskan tak ingin mengulang banyaknya sisa lebih pembiayaran anggaran (Silpa) APBD 2019 mencapai Rp 250 miliar, dari sejumlah program SKPD yang tak berjalan optimal.

“Ini harus diantisipasi dan diminimalisir. Makanya, pada triwulan I tahun 2020, kami akan perketat pengawasan terhadap kinerja mitra kerja kami, termasuk Disdik Kota Banjarmasin,” ucap Matnoor Ali kepada jejakrekam.com, Jumat (4/1/2019).

BACA : Ketua Komisi IV DPRD Banjarmasin Klaim Kunker dan Konsultasi Bermanfaat

Untuk rapat kerja perdana di awal tahun, Matnoor mengungkapkan ada lima program yang menjadi atensi pihaknya di Disdik Banjarmasin. Terutama, soal belanja langsung yang ada di dinas itu.

Lima program itu adalah pembangunan ruang kelas baru di SDN Sungai Lulut, pembangunan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)  di Jalan Pembangunan II, pembangunan TK Pembina di Komplek Wella, Banjarmasin Selatan.

“Termasuk, pengadaan komputer untuk ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di sekolah-sekolah. Nantinya, pengadaan komputer itu bisa multiguna, karena bisa dimanfaatkan Pemkot Banjarmasin untuk proses uji soal komputerisasi atau CAT saat penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS). Sebab, selama ini, Pemkot Banjarmasin cukup kesulitan, hingga terpaksa harus meminjam fasililitas milik Badiklat Kalsel di Banjarbaru,” kata Matnoor Ali.

Sekretaris DPD Partai Golkar Banjarmasin ini mengungkapkan program lainnya adalah peningkatan insentif bagi guru honor Rp 100 ribu per bulan per orang. Karena, papar dia, selama ini guru honor hanya menerima Rp 900 ribu ditambah Rp 100 ribu menjadi Rp 1 juta per bulan per orang.

“Ada sekitar 2.617 orang tenaga guru honorer (TGH) non PNS yang mendapat tambahan insentif Rp 100 ribu, sehingga yang diterima Rp 1 juta per bulan. Sedangkan, untuk tenaga pendidik honorer K2 yang tercecer sebanyak 80 orang mendapat insentif Rp 1,6 juta per bulan per orang,” tutur Matnoor.

BACA JUGA : Disdik Banjarmasin Masukkan Dana BOS di BAKULKAS

Nah, menurut dia, pelaksanaan lima program para triwulan I ini akan diawasi ketat Komisi IV selaku mitra kerja. “Nanti, setelah tiga bulan berjalan, kami akan panggil kembali Disdik Banjarmasin untuk melaporkan perkembangan program-program itu,” katanya.

Masih menurut Matnoor, pemantauan dan evaluasi akan dilakukan ke dewan, bisa langsung mengecek ke lapangan, karena dana yang diterima Disdik Banjarmasin cukup besar mencapai Rp 144,3 miliar lebih.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi GS
2 Komentar
  1. FR berkata

    900 ribu ini hanya untuk GURU honor mata pelajaran yg mengajar di kelas saja,
    tapi bagaimana nasib kami tenaga kependidikan sepeti penjaga sekolah, tata usaha, perpustakaan dan operator sekolah yg hanya mendapatkan insentif 500-650 ribu sejak 2018 tidak mendapatkan tambahan seperti guru honor,
    kami bekerja setiap hari tetap bekerja walaupun guru2 libur semester.
    operator bekerja bukan cuman di sekolah, tapi di rumah untuk memastikan data guru2 honor dan ASN tetap terupdate saat diminta disdik saat diminta dadakan. memastikan data agar sertifikasi guru asn tetap lancar per 3 bulan.
    penjaga sekolah yg mempertaruhkan waktu hampir 24 jam disekolah serta tenaga administrasi sekolah di tata usaha dan perpustakaan yang memberikan ekstra tenaga lebih untuk melaksanakan tugas melayani siswa yg rasionya sangat banyak.
    saya sebaga operator dan tenaga kependidikan meminta untuk diberlakukan sama dengan guru honor yg setiap tahun diberikan tambahan gaji 100 ribu setiap tahunnya.

  2. Safrudi berkata

    Allahamdulillah setidak nya ada perhatian dari pihak pemerintah tentang nasip guru honor terutama tentang gajih. Sebab guru honor juga bekerja sepenuh nya sama seperti ASN.

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.