Menyulap Kantor Gubernuran Lama Menjadi Tugu Nol Pal

0

SEBENTAR lagi, kantor Gubernur Kalimantan Selatan yang penuh kenangan di tepian Sungai Martapura itu, akan disulap menjadi sebuah tugu bernama Tugu Nol Pal di Banjarmasin. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalimantan Selatan yang menangani kawasan itu bakal mempermaknya menjadi kawasan ruang terbuka hijau (RTH).

UNTUK mengajak warga Kalimantan Selatan menuangkan ide seperti apa konsep Titik Nol Banjarmasin itu, kini telah disayembarakan desainnya dibuka sejak 25 April hingga 15 Mei 2017. Ada lima pakar yang menjadi juri dari berbagai disiplin ilmu, seperti mantan Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Prof Kustan Basri selaku ketua, Ir Fakhri Anwar dan DR Ira Mentayani dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kalsel, ahli tata kota Bachtiar Noor Grad.Dip MA, serta budayawan sekaligus akademisi FISIP ULM Banjarmasin.

“Ide pembangunan Tugu Nol Pal ini mengajak masyarakat untuk mengeksplore ide-ide membuat hamparan Kantor Gubernur Kalsel yang lama dengan objek utama berupa tugu. Saat ini sudah memasuki tahapan kedua dengan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor sebagia juri kehormatan untuk memilih lima nominator desain Tugu Nol Pal,” kata Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kalimantan Selatan, Noor Efrani kepada wartawan di Banjarbaru, Rabu (17/5/2017).

Ia menekankan dalam desain itu harus mengandung kearifan lokal dan budaya khas Banjar, dengan nilai-nilai Islam. Mengapa tidak menamakan dngan Titik Nol Banjarmasin? Menurut Nor Efrani, dalam bahasa Banjar tidak mengenal kilometer justru adalah pal. “Ini yang menjadi dasar mengapa monumen itu bernama Tugu Nol Pal,” ucapnya.

Senada itu, Taufik Arbain menegaskan nantinya Tugu Nol Pal itu akan menjadi ikon baru Provinsi Kalimantan Selatan. “Sebab, penamaaan Tugu Nol Pal ini berdasar ide Paman Birin (sapaan akrab Gubernur Kalsel, red). Keberadaan tugu ini harus terintegrasi dengan kawasan destinasi wisata Sungai Martapura di Banjarmasin,” kata staf khusus Gubernur Kalsel ini.

Dia membandingkan agar desain Tugu Nol Pal ini berbeda dengan monumen sejenisnya seperti Tugu Selamat Datang di Kota Yogyakarta, yang juga menjadi titik nol kota Gudeg tersebut. “Terpenting adalah dalam desain Tugu Nol Pal itu ada semacam tulisan lam jalallah, serta sentuhan khazanah budaya Banjar yang berpadu dengan nilai Islami,” ujar Taufik Arbain.

Mengenai pembongkaran bangunan Kantor Gubernuran Kalsel ini, Kepala Bidang Pengelolaan Barang Milik Daerah Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Kalsel, M Mirhansyah mengakui saat ini dalam proses persiapan lelang untuk penyedia jasa appraisal atau penilaian. “Nanti lelangnya dilakukan secara terbuka. Yang melelang adalah unit pelayanan pengadaan,” katanya.

Berdasar perhitungan sementara atau secara neraca bukan perhitungan riil ditaksir mencapai Rp 5 miliar. “Sebelum dibongkar, nanti akan diminta persetujuan dari DPRD Kalsel. Saat ini, dokumennya sudah lengkap, tinggal dihitung appraisal, baru kami ajukan ke DPRD. Mereka yang akan menghitung secara pasti berapa nilai bangunan plus renovasi yang ada, termasuk barang-barang berharga apa saja yang ada,” imbuh Mirhansyah.(jejakrekam)

Penulis  : Wan Marley

Editor   : Didi G Sanusi

Foto      : Wan Marley

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.