Air Sumur Payau, Warga Pandeglang Butuh Air Bersih

0

DARI laporan yang dihimpun tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) di lapangan, warga Kecamatan Sumur, Pandeglang, yang terdampak tsunami beberapa waktu lalu, sedang mengalami krisis air akibat payaunya sumur warga.

AIR laut akibat tsunami yang membanjiri pemukiman juga masuk ke dalam sumur sumber air bersih warga. Kini, air berubah rasa, tak layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

Warga Desa Kertajaya, Pandeglang, Ohim Pahrudin mengatakan pascatsunami air di sumur warga berubah rasa.

Sebelumnya, rasa air sumur warga terasa tawar layaknya air bersih. Akan tetapi, tsunami yang menghantam desa tersebut hingga ketinggian mencapai leher orang dewasa, juga merendam sumur warga.

“Air laut masuk ke sumur warga, jadi tercemar, meresap ke tanah, tidak layak untuk diminum. Kalau kata orang sini bilangnya rasa airnya anta (payau),” tutur Ohim.

BACA : DMII dan ACT Bahas Potensi Bencana di Indonesia Beserta Upaya Mitigasnya

Ohim dan warga lainnya amat bersyukur mendapatkan pasokan air bersih yang dibawa langsung oleh Humanity Water Tank ACT. Menurutnya, baru hari itu ia mendapat bantuan air bersih keliling.

Pengoperasian Humanity Water Tank oleh ACT ditopang dari dana zakat masyarakat Indonesia, yang disalurkan melalui Global Zakat. Hingga kini, Humanity Water Tank terus penuhi kebutuhan air warga Pandeglang, khususnya di Kecamatan Sumur, yang menjadi salah satu wilayah paling parah terdampak tsunami Selat Sunda.

Koordinator Humanity Water Tank Ahmad Rifai mengatakan, kebutuhan air masyarakat di Sumur terus dipenuhi ACT.

Dengan menempatkan tandon di beberapa titik, nantinya secara berkala akan diisi dengan Humanity Water Tank yang membawa air siap minum. “Humanity Water Tank melakukan aksi di Pandeglang sudah sejak dua pekan pascatsunami lalu,” katanya.(jejakrekam)

Penulis Rilis ACT
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.