Jembatan Pulau Laut Bernilai Rp 3,5 Triliun Tak Boleh Gagal

0

DILANTIK pada 8 Februari 2017, kebijakan pembangunan di bawah kendali Gubernur-Wakil Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor-Rudy Resnawan, dinilai belum maksimal.

EFEKTIVITAS kepemimpinan Birin-Rudy yang ikon duet gubernur-wakil gubernur hasil Pilkada Kalsel 2015 ini terhitung hanya 7 bulan. Hal ini dimaklumi Sekretaris FPKB DPRD Kalsel, Suriprno Sumas.

“Efektifnya Paman Birin (sapaan akrab Gubernur Kalsel), bersama wakilnya, Rudy Resnawan itu hanya tujuh bulan. Sedangkan, lima bulan pertama merupakan masa transisi untuk penataan dan konsolidasi internal di lingkungan Pemprov Kalsel,” ucap Suripno Sumas di Banjarmasin, Senin (13/2/2017).

Mantan pejabat Pemkot Banjarmasin ini mengungkapkan belum maksimalnya kinerja Birin-Rudy akibat adanya regulasi soal aparatur sipil negara (ASN) yang selama enam bulan baru bisa melantik atau memutasi pejabat yang baru. “Padahal, pemutasian ASN itu salah satu upaya penyegaran bagi birokrasi yang mungkin sudah jenuh dengan jabatannya yang ada. Ini demi membangun kekompakan dalam pemerintah dan pembangunan daerah,” tuturnya.

Ia mengingatkan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan Birin-Rudy untuk kemajuan Kalsel seperti melanjutkan megaproyek Jembatan Pulau Laut yang menghubungkan daratan Kalimantan dengan Kotabaru. “Syukurnya, jembatan Pulau Laut ini masuk dalam program strategis nasional (PSN) pemerintah pusat. Jadi, pembangunannya akan lebih cepat diprioritaskan,” cetus Suripno.

Mengenai janji Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi bahwa megaproyek bernilai triliunan rupiah untuk pengembangan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru itu, diingatkan Suripno Sumas agar terus dikawal, sehingga bisa terealisasi digarap pada Maret 2017 nanti. “Mengutip pernyataan Paman Birin yang mengatakan jika pengembangan Bandara Syamsudin Noor itu gagal, maka dia yang pertama meneteskan air mata, patut dikawal,” ucap anggota Komisi II DPRD Kalsel ini.

Bahkan, legislator PKB ini berharap semboyan Paman Birin untuk berjuang gelorakan rakyat (bergerak) di segala bidang, terutama mewujudkan misi-misi saat Pilkada 2015, juga harus dijawab dengan optimisme.

Begitu pula, Riswandi. Ketua FPKS DPRD Kalsel ini mengatakan dua megaproyek yang harus selesai di era Birin-Rudy adalah pembangunan Jembatan Pulau Laut dan pengembangan Bandara Syamsudin Noor. “Ada nilai strategis bagi daerah untuk dua proyek ini. Sebab, keduanya menjadi penopang dalam menumbuhkan dan mengembangkan perekonomian Kalimantan Selatan,” cetus Riswandi.

Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel ini menekankan jika kedua proyek besar sampai gagal, maka yang dirugikan bukan hanya Birin-Rudy, namun juga daerah secara keseluruhannya.

Sekadar informasi, Jembatan Pulau Laut ini bertipe cable stayed beton, direncanakan pada 2015, dengan total bentang jembatan mencapai 3.750 meter, tinggi free board 40 meter. Struktur jembatan utama berbahan edge beam (175 m + 350 m + 175 m), jembatan pendekat box girder (6@250 meter) dengan jembatan penghubung pile slab, dan kecepatan yang diizinkan bagi pengguna hanya 80 kilometer per jam.  Dana yang ditaksir untuk pembangunan jembatan ini mencapai Rp 3,5 triliun, dengan rincian Pemkab Kotabaru dan Tanah Bumbu masing-masing sebesar Rp 500 miliar, Pemprov Kalsel sebesar Rp 700 miliar, dan sisanya sekitar Rp1,8 triliun pemerintah pusat.(jejakrekam)

Penulis              : Riza

Editor               : Didi GS

Ilustrasi            : Dishubkominfo Kotabaru

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.