OJK Gelar Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Tahun 2020

0

OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) Regional IX Kalimantan gelar pertemuan tahunan Industri Jasa Keuangan 2020 di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Selasa (4/2/2020).

BERTEMA ‘Ekosistem Keuangan Berdaya Saing untuk Pertumbuhan Berkualitas’, pertemuan kali ini selain menyampaikan laporan kinerja jasa keuangan, juga dipaparkan berbagai kebijakan strategis yang akan dilaksanakan OJK ke depan.

BACA : Pimpinan OJK Regional 9 Berganti, Gubernur Minta Investasi Bodong Diberantas

Satu diantaranya adalah kebijakan OJK untuk mendorong perluasan dan pemanfaatan instrumen pembiayaan yang lebih bervariasi, sebagai alternatif pembiayaan proyek infrastruktur strategis di Indonesia.

“Menurut data yang tertera, performa industri keuangan di Kalsel sudah sangat baik pada tahun lalu. Padahal, ada berbagai macam kendala dan tantangan yang dihadapi, terutama dari sisi global,” ujar Ketua Dewan Audit Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ahmad Hidayat.

Adapun lima program kerja yang diprioritaskan OJK di tahun 2020 ini, antara lain meningkatkan skala ekonomi, mencoba mengurangi regulatif, perluasan akses keungan di masyarakat, pemanfaatan teknologi industri, dan terakhir pengembangan industri keuangan syariah.

BACA JUGA : OJK Sebut Kredit Macet Perbankan di Kalsel Tinggi di Atas Nasional

Menurut Hidayat,  di tahun 2020 ini kinerja industri keuangan masih memiliki peluang pertumbuhan yang baik dengan adanya program pembangunan infrastruktur untuk bisa dengan cepat menghubungkan konektivitas antar daerah dan hilirisasi industri, yang tentunya bisa menumbuhkan UMKM guna mendukung pembangunan tersebut.

“Kami mencoba mendorong dengan hadirnya berbagai macam industri pengolahan serta meningkatkan pertumbuhan industri pariwisata maupun industri kreatif nantinya,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, Hidayat meyakini OJK sangat mendukung program yang dilaksanakan pemerintah Kalsel dan ada beberapa program kerja yang menjadi fokus perhatian OJK.

“Seperti peningkatan literasi, agar terhidar investasi bodong yang selama ini marak diperbincangkan. Ini harus jadi bahan evaluasi ke depan, untuk kemudian masyarakat diberikan sosialisasi,” ujarnya.

OJK berharap bisa memanfaatkan peluang Pemerintah Daerah di Kalsel bersama steakholders terkait dapat saling bekerjasama menumbuhkan portofolio sektor ekonomi, selain tambang dan perkebunan yang potensial di Kalimantan.

“Tentunya hal itu harus diimbangi dengan adanya sinergitas dengan pemerintah terkait, dan kami akan selalu mendukung program pemerintah,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Akhmad Faisal
Editor Almin Hatta

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.