Bawaslu Kalsel Inventarisir Potensi Kecurangan Dan Kerawanan Pilkada

0

BADAN Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalimantan Selatan beraudiensi dengan Kepolisian Daerah Kalsel mendeteksi kerawanan Pilkada Serentak Tahun 2020, di Mapolda Kalsel.

KETUA Bawaslu Kalsel Erna Kasypiah, mengungkapkan pihaknya sudah siap melakukan pengawasan melekat pada tahapan pencalonan Pilkada 2020.

“Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam) telah terbentuk sejak Desember 2019, lalu pada Maret nanti jajaran Pengawas desa/kelurahan juga akan dibentuk,” ucap Erna.

Ia menyebut isu-isu yang menjadi atensi Bawaslu Kalsel adalah netralitas ASN, money politic, mahar politik, black campaign, negatif campaign, hingga politisasi SARA.

Erna mengatakan, salah satu kekhawatiran yang dirasakan Bawaslu Kalsel adalah serangan hacker terhadap sistem informasi pemilu yang dimiliki penyelenggara pemilu yang berbasih komputer.

BACA : 74 Persen Pemilih Banjarmasin Tergiur Politik Uang? Bawaslu : Sanksi Tegas Menanti

“Yang menjadi kekhawatiran Bawaslu Kalsel saat ini adalah terkait calon perseorangan di tingkat provinsi yang masih kami pantau hingga nanti batas akhirnya pada 23 Februari. Dibandingkan di tingkat kabupaten atau kota yang hampir semua kabupaten atau kota ada calon perseorangan. Munculnya calon perseorangan pada tahapan pencalonan, sangat berpotensi nanti akan adanya sengketa proses yang masuk di Bawaslu,” terang anggota TPD Kalsel dari DKPP RI ini.

Ia memastikan Bawaslu berkomitmen untuk menyeleasaikan pelanggaran-pelanggaran pemilu dan mencegah potensi pelanggaran pemilu.

“Karena bagi Bawaslu, suksesnya penyelenggaraan pemilu bukan dari banyaknya pelanggaran yang dapat di tangani. Namun lebih dari itu, bagaimana Bawaslu dapat menyadarkan masyarakat bahwa kontestasi politik ini telah menjadi kesepakatan bersama dalam berdemokrasi,” kata dia.

BACA JUGA : Ritual Pemilukada Dalam Perspektif Teori Dramaturgi

Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani menyambut baik kedatangan jajaran Bawaslu Kalsel. Ia mengatakan amat penting koordinasi sejak dini antar lembaga, demi pelaksanaan pemilu yang diharapkan berjalan dengan baik.

“Harapan kita masyarakat banua sudah dewasa dan menyadari bahwa kontestasi politik ini telah menjadi kesepakatan bersama dalam berdemokrasi. Dengan harapan nanti dapat memilih pemimpin yang benar-benar dapat mewakili suara rakyat,” kata Irjen Yazid Fanani.

Dia menuturkan, Polda Kalsel juga telah melakukan upaya-upaya dini untuk menginventarisir potensi kerawanan Pilkada serentak September mendatang.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.