JEMBATAN kayu ulin yang ada di kawasan Jalan Sutoyo S, Teluk Dalam, diganti dengan jembatan box culvert atau cor beton. Untuk menggarap enam jembatan yang membentang di atas Sungai Teluk Dalam yang makin menyempit itu, dikucurkan dana Rp 1 miliar lebih.
KEPALA Bidang Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin H Rustam mengungkapkan saat ini banyak jembatan kayu ulin yang kondisi memprihatinkan, sehingga perlu penggantian baru. Hanya saja, jika tetap mempertahankan pondasi kayu, kesulitan bahan baku dan tak mampu bertahan lama.
“Makanya, semua jembatan kayu ulin yang ada di Teluk Dalam kita ganti dengan jembatan box culvert. Kebanyakan jembatan kayu ulin yang menghubungkan gang pemukiman warga dengan Jalan Sutoyo S itu sudah berusia puluhan tahun,” ucap Rustam kepada jejakrekam.com, Selasa (3/9/2019).
Khusus di kawasan Jalan Sutoyo S, ada enam jembatan box culvert dibangun berasal dari dana alokasi khusus (DAK) APBD Banjarmasin tahun 2019 sebesar Rp 1,25 miliar lebih.
“Enam jembatan yang dibangun box culvert itu ada di Gang 20, Gang Gelatik, Gang Kiwi, Gang Sepakat, Gang Al Amar dan Gang Murai. Semuanya berada di Jalan Sutoyo S, Teluk Dalam,” ucap Rustam.
Dia memastikan Pemkot Banjarmasin akan segera mendata jembatan kayu ulin yang usianya di atas 10 tahun dengan kondisi memprihatinkan untuk diusulkan diganti dengan model cor beton.
“Ke depan, direncanakan semua konstruksi jembatan kayu diganti secara bertahap dengan box culvert atau jembatan beton. Tentu jauh lebih kuat, namun untuk jembatan konstruksi kayu yang masih baik akan tetap dipertahankan. Sebab, masih banyak jembatan kayu yang kokoh dan kuat. Hanya yang usia sudah tua perlu diganti,” imbuhnya.(jejakrekam)