Bertahan dengan Pesanan, Bengkel Milik H Kaspul Pernah Kirim Body Speed Boat ke Papua

0

KEJAYAAN moda transportasi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan telah berakhir sejak 1990-an. Ini ditandai dengan dibukanya akses jalan darat, usai Jembatan Barito rampung dibangun di era Orde Baru. Namun, di tengah merosotnya bisnis perkapalan, masih ada beberapa bengkel pembuat speed boat yang masih bertahan.

SALAH satunya milik H Kaspul, CV Air Rezeki Fiberglass di Jalan HKSN, Kuin Utara, Banjarmasin Utara. Ia mengakui sejak dibukanya akses jalan darat ke Palangka Raya dan Marabahan, pemesan pembuatan body atau badan speed boat untuk keperluan taksi atau angkutan orang, menurun tajam bahkan mati suri sejak 1992 silam.

“Ya, sejak Jembatan Barito dibuka, itu telah menandai bisnis angkutan lewat sungai ke Kuala Kapuas, Marabahan dan Palangka Raya, mati dengan sendirinya. Ini tentu berimbas pada pemesanan pembuatan body speed boat di sini,” ucap H Kaspul kepada jejakrekam.com, Senin (3/9/2019).

BACA : Atasi Macet, Banjarmasin Perlu Hidupkan Transportasi Sungai

Sudah puluhan tahun H Kaspul bersama karyawannya menggeluti bisnis pembuatan body speed boat dari awalnya berbahan kayu beralih ke fiberglass yang lebih kuat, tahan kapang dan lebih ringan hingga mampu bertahan maksimal 10 tahun lebih.

“Hampir semua body speed boat dibuat dari bahan fiberglass. Tidak ada lagi yang memakai kayu, apalagi besi untuk speed boat. Untuk perawatan juga lebih mudah, asalkan body speed boat tidak terhantam batu,” kata Kaspul.

Warga Kuin Utara ini mengakui saat ini para pemesan body speed boat kebanyakan dari luar Banjarmasin, seperti Sungai Danau, Pangkalan Bun (Kalteng), hingga pernah mengirim pesanan 16 unit speed boat dengan kontainer ke Papua.

Menurut H Kaspul, para pemesan body speed boat kebanyakan pengusaha batubara, minyak, sarang burung walet dan perkebunan sawit, bukan lagi pemilik usaha transportasi sungai.  Untuk ukuran body speed boat tergantung ukuran mesin pendorong, untuk body speed boat 40 HP dibandrol Rp 20 juta di luar mesin.

“Kalau komplet dengan mesinnya ditambah Rp 47 juta. Ya, ada juga kami mengerjakan orderan lengkap mesin seharga Rp 70 juta. Itu paling kecil body speed boatnya. Kalau yang besar, ukuran 85 HP seharga Rp 50 juta, plus mesin Rp 90 juta,” tuturnya.

BACA JUGA : Era Moda Transportasi Sungai Banjarmasin Berakhir?

Untuk waktu pengerjaan body speed boat kecil bisa memakan waktu dua bulan yang digarap rata-rata 15 pekerja. Sedangkan, untuk ukuran besar bisa ditangani selama tiga bulan rampung sepenuhnya. “Kalau bicara omzet per bulan, sangat relatif. Karena dalam sebulan, kami biasanya dapat pesanan dua body speed boat kecil dan tiga body speed boat. Ya, laba kotornya bisa Rp 60 juta sebulan,” ucap H Kaspul.

Mengenai bahan pembuatan body speed boat, H Kaspul mengakui semua didatangkan dari Jakarta dan Surabaya, sangat jarang mengambil pemasok dari Banjarmasin. Menurut dia, dengan berbahan fiberglass, body speed boat jauh lebih kuat dibandingkan kayu lapis atau lainnya.

“Dari pengalaman selama 25 tahun ini, banyak body speed boat yang telah kami buat di Kalsel. Termasuk, yang ada di kawasan Siring Tendean, Sungai Martapura itu, merupakan produk dari bengkel kami. Memang, pemesan body speed boat tidak seramai sebelum tahun 1990-an,” imbuhnya.(jejakrekam)

 

Pencarian populer:bengkel speed boat di Banjarmasin,https://jejakrekam com/2019/09/03/bertahan-dengan-pesanan-bengkel-milik-h-kaspul-pernah-kirim-body-speed-boat-ke-papua/,speed boat haji kaspul,Usaha Pesanan speed boat harga rp
Penulis Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.