Kampung Ketupat Terbengkalai, Investor Sebut Manajemen Pengelola Bermasalah

0

PT Juru Supervisi Indonesia selaku investor dari destinasi wisata baru Kampung Ketupat, yang berkerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, akhirnya angkat bicara terkait tak beroperasinya lagi tempat itu.

HEAD of Business Development di PT Juru Suversvisi Indonesia, M Wahyu B Ramadhan membeberkan, persoalan itu terjadi karena ada kesalahan kelola dari manajemen lama. “Sehingga operasional Kampung Ketupat tidak berjalan sebagaimana mestinya,” ucapnya, saat dihubungi Kamis (9/5/2024).

“Mereka pun sampai membuat finansial kesulitan, hingga karyawan pun tak digaji. Dan pada akhirnya diterbengkalaikan,” sambungnya.

BACA: Tutup Dan Terbengkalai, Banyak Fasilitas Kampung Ketupat Yang Dicuri

Padahal, kontrak kerjasama yang pihaknya sepakati dengan manajemen pengelola, seharusnya berakhir di bulan Mei ini. “Namun sejak April awal lalu, mereka sudah tidak berjalan dengan seharusnya,” tuturnya.

Hingga akhirnya, Wahyu menerangkan saat ini pihaknya telah memutus kontrak kerjasama, dengan manajemen pengelola yang lama. “Dan saat ini dalam proses negosiasi dengan manajemen baru,” ungkapnya.

“In syaa Allah, bulan ini manajemen baru sudah terbentuk. Mungkin di awal Juni sudah bisa beroperasi lagi,” tambahnya.

BACA JUGA: Juru.id Bayar Sewa Rp 100 Juta pe Tahun, Kampung Ketupat Jadi Kawasan Komersil

Dan setelah dibuka kembali, Wahyu memastikan akan ada konsep berbeda yang dihadirkan di destinasi wisata baru Kampung Ketupat. “Tapi sebelum itu pasti akan kita benahi, ini menindaklanjuti banyak fasilitas yang hilang dan rusak,” tuturnya.

Dirinya juga menangkap masukan-masukan dan keluhan pengunjung, terkait tiket masuk ke sana.

Oleh sebab itu, pihaknya akan membuat lebih banyak event dan acara di sana. “Kalau ada event dan pengunjung dipungut tiket, itu okelah,” ucapnya.

BACA LAGI : Tiket Masuk ke Kampung Ketupat Sei Baru Mahal, Pengelola Akui Telah Dikomersilkan

“Karena kalau pengunjung ditarik dikenakan tiket, namun tidak mendapatkan apa-apa. Itu saya rasa kurang cocok,” tambahnya.

Lebih lanjut, apakah nanti ada sanksi yang diberikan, kepada pengelola lama yang membuat destinasi wisata baru Kampung Ketupat. Wahyu mengatakan itu masih pihaknya diskusikan.

“Itu sedang diurus oleh tim legal kami. Artinya apakah ada ketidakbenaran dalam kerjasama ini, itu mungkin yang akan kami gugat,” terangnya.(jejakrekam)

Penulis Fery Hidayat
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.