DPRD Kalsel Sayangkan Status Non International Bandara Syamsuddin Noor

0

WAKIL Ketua Komisi III DPRD Kalsel HM Rosehan NB, menyayangkan dan berharap, kedepan Bandara Syamsudin Noor tetap menjadi terminal penerbangan internasional.

HAL itu disampaikannya terkait kebijakan Kementerian Perhubungan RI, yang menetapkan Bandara Syamsudin Noor masuk dalam 17 bandara di Indonesia yang bukan berstatus internasional lagi atau non international

“Sangat disayangkan Bandara Syamsudin Noor, tidak lagi jadi bandara internasional,” ujarnya di Banjarmasin, Senin (29/4/2024).

BACA : Diterjang Angin Kencang, Kanopi Parkir Inap Di Terminal Kedatangan Bandara Syamsudin Noor Ambruk

Dihapusnya status tersebut, lanjut Rosehan, mungkin dinilai ada kendala besar yaitu penerbangan menuju dan dituju keluar negeri.

Menurutnya, memang sangat dipahami penerbangan keluar negeri juga sangat terbatas, antara lain masih banyak pengguna penerbangan antar provinsi.

Rosehan berharap PT Angkasa Pura bisa lebih memperhatikan kembali peluang atu jalur luar negerinya. Karena, lanjut dia potensi pengguna jalur luar negeri seperti jemaah umrah dari wilayah Kalsel cukup banyak.

BACA JUGA : Siapkan Ribuan Kartu, Transaksi Parkir Bandara Syamsuddin Noor Tak Lagi Gunakan Uang Tunai

Kemudian, sebut dia, sinergi dengan negara tetangga, semisal Malaysia, Singapura dan lainnya dikemas dalam kerjasama jalur transit.

“Saya berharap kepada pemerintah daerah untuk bisa kembali untuk memikirkan dan meningkatkan frekuensi penerbangan jalur internasional,” tegasnya.

Karena selama ini, bandara Syamsudin Noor masih melayani jalur Banjarmasin-Surabaya, Jakarta, Kalimantan Timur dan beberapa daerah lainnya

Sebelumnya Kementrian Perhubungan RI mengeluarkan, Keputusan Menteri Nomor 31/2024 (KM 31/2004) tentang Penetapan Bandar Udara Internasional pada 2 April 2024.

Adapun 17 bandara di Indonesia yang dicabut status internasionalnya yaitu 1. SBG-Bandara Maimun Saleh, Sabang. 2. DTB-Bandara Raja Sisingamangaraja XII, Silangit. 3. TNJ-Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang. 4. PLM-Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang. 5. TJQ-Bandara H.A.S. Hanandjoeddin, Tanjung Pandan. 6. BDO-Bandara Husein Sastranegara, Bandung. 7. JOG-Bandara Adisutjipto, Yogyakarta. 8. SRG-Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang. 9. SOC-Bandara Adi Soemarmo, Solo. 10. BWX-Bandara Banyuwangi, Banyuwangi 11. PNK-Bandara Supadio, Pontianak. 12. TRK-Bandara Juwata, Tarakan. 13. KOE-Bandara El Tari, Kupang. 14. AMQ-Bandara Pattimura, Ambon. 15. BIK-Bandara Frans Kaisiepo, Biak. 16. TKG-Bandara Radin Inten II, Lampung. 17. BDJ-Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.