Milad Ke-8 UMB, Harmoni dan Sinergi Untuk Kemajuan Banua

0

DILAKSANAKAN secara sederhana akan tetapi penuh makna, milad Universitas Muhammdiyah Banjarmasin (UMB) ke- 8, diiringi dengan perpisahan rektor universitas Prof Dr H ahmad Kahirudin M.Ag, yang sudah masuk masa pensiun.

REKTOR pertama UMB ini, telah memimpin universitas sejak awal berdirinya pada Tahun 2015 hingga 2023, atau selama 8 tahun.

Milad dan perpisahan bertempat di Aula Studio Adijani Al-Alabij, jalan Gebenur Syarkawi, Kabupaten Barito Kuala, Selasa (16/1/2024).

BACA: Berbagai Fasilitas ada di Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Dengan tema ‘Harmoni dan sinergi Untuk Kemajuan Banua’, acara juga dihadiri oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr H Anwar Abas M.Ag.

Dalam sambutannya, Dr H Anwar Abas menyebut masyarakat akademis banyak yang berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan umat. “Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh dosen dan staf yang telah memberikan pengabdian terbaiknya dalam mendidik dan membimbing generasi penerus. Juga kepada mahasiswa, yang telah menunjukkan semangat belajar dan keberanian untuk berinovasi,” ucapnya.

“Semoga Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, terus bersinar sebagai lembaga pendidikan yang bermartabat dan bermanfaat bagi bangsa dan negara,” tutrnya.

“Selain itu juga, kami akan diberikan penghargaan dan apresiasi kepada tokoh-tokoh Muhammadiyah yang memberikan kontribusi kepada Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, fakultas dan program studi, kepada dosen dan tenaga kependidikan, serta kepada tenaga outsourcing yang sudah memberikan support dan kemajuan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin,” sambungnya.

BACA JUGA: IKA Universitas Muhammadiyah Banjarmasin Gelar Pelantikan Pengurus

Sementara itu, Prof Dr H Ahmad Kahirudin, M.Ag, menceritakan rentetan status UMB hingga meraih predikat terakreditasi BaiK.

“Berdirinya UMB telah berapa kali mengalami perubahan status. Berawal dari Akper 1997, kemudian menjadi STIKES pada 2005. Selanjutnya ditingkatkan lagi jadi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin 2015,” bebernya.

“Kemudian dari pengalaman yang ada, di 4 tahun terakhir ini kami berusaha untuk membuka program studi (prodi) yang dibutuhkan oleh masyarakat, yaitu profesi bidan anestesi serta profesi apoteker,” ucapnya.

“In syaa Allah kami sedang berproses membuka fakultas kedokteran, kemudian karena ini adalah era 5 poin zero, ke depan kita akan membuka prodi-prodi yang ada hubungannya dengan yang bersifat digital jadi misalnya artificial intelligence, ekonomi bisnis digital dan lain-lain,” sambungnya.

Disebutkan Ahmad Kahirudin, pembukaan fakultas baru perlu banyak persiapan. “Kalau prodi perlu 6 dosen, kalau fakultas kedokteran itu perlu medis, kemudian juga dosen-dosen profesional. Sehingga mulai sekarang kita menyekolahkan tenaga pendidiknya, setelah itu kita bisa mengajukan proposal. In syaa Allah bisa jadi 3 tahun ke depan,” katanya.

“Selanjutnya tongkat estafet ini akan saya serahkan kepada Rektor UMB yang baru,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Sirajudin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.