Jalankan Program SPBE, Penggunaan Baliho Model Manual Akan Dikurangi di Barito Utara

0

SEJALAN dengan dilaksanakannya program Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dengan tujuannya adalah mengurangi penggunaan kertas (paper less).

DINAS Komunikasi, Informatika, dan Persandian Kabupaten Barito Utara akan mengurangi pemakaian papan reklame atau baliho cetak manual.

Dalam rangka kemudahan, efisiensi waktu bongkar pasang, dan penggunaan tenaga manusia, pengurangan penggunaan papan reklame manual ini dimaksudkan supaya baliho-baliho yang beredar tidak merusak pemandangan karena penempatannya yang tidak beraturan.

BACA: Diskominfo Barito Utara Tekankan Pentingnya Program Kelompok Informasi Masyarakat

Kepala Bidang e-Government Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Kabupaten Barito Utara Munawar Khalil mengatakan, bahwa ini adalah langkah dalam mendukung bergeraknya sistim digitalisasi di Barito Utara.

Pengurangan dimaksud adalah pembatasan penggunaan yang akan dimulai dari Diskominfo sendiri untuk mengurangi baliho manual agar menjadi contoh.

“Penggunaan baliho dan papan reklame cetak manual akan kita kurangi, sejalan dengan telah terpasangnya beberapa videotron milik pemerintah daerah yang dikelola oleh Diskominfo”, terangnya di Muara Teweh, Jumat (5/1/2024).

BACA JUGA: Videotron Dan CCTV Telah Terpasang Di Tiap Sudut Kota Muara Teweh

Sekretaris Muhammadiyah Barito Utara Dadang Ma’mun, ketika ditemui awak media ini mengatakan, bahwa seharusnya memang penempatan baliho-baliho yang tidak beraturan bisa ditata karena mengganggu keindahan kota, dan sebaiknya sudah menggunakan sistim digital agar tidak sembarang orang bisa memasang.

“Apalagi musim pemilu ini, terasa sekali kota sesak dengen baliho yang sepertinya kelihatan asal pasang. Kita tidak tahu apakah ada aturan pemasangan atau pajak yang dihasilkan dari baliho tersebut,” kata Dadang panggilan akrabnya.

BACA JUGA : Pemkab Barito Utara Sampaikan Capaian Kinerja 10 Program Prioritas Tahun 2023

Dari pantauan media ini, pada hampir semua titik krusial di kota Muara Teweh memang terpasang baliho individu-individu yang menawarkan diri untuk dipilih dan mengelola daerah.

Namun sayangnya baliho-baliho tersebut seperti tidak tertata sehingga sebagian agak mengganggu pandangan dan membahayakan pengendara pada beberapa titik tikungan jalan tertentu.(jejakrekam)

Penulis Syarbani
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.