Cempedak Pontianak dan Tiwadak Martapura Bersaing di Pasar Buah Musiman Banjarmasin

0

TERKONEKSINYA Jalan Trans Kalimantan dari Kaliman Selatan, Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat membuat sejumlah produk perkebunan asal Pontianak bisa memenuhi pasar buah musiman di Banjarmasin.

DIAWALI duku Pontianak, jeruk dan rambutan Ponti kini tiwadak (cempedak) dari ibukota Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) itu telah merajai sejumlah lapak dan kios pedagang buah di Banjarmasin.

Buah asal Pontianak ini bersaing dengan tiwadak asal Martapura, Kabupaten Banjar serta tiwadak dari Kapuas, Kalimantan Tengah.

Alhasil, buah musiman ini banyak dijual di sejumlah ruas jalan, seperti kawasan Jalan Belitung Darat, Banjarmasin yang hampir dua bulan ini menggelar dagangan tiwadak Pontianak dan Martapura. Ada pedagang yang menggelar lapak di bahu jalan hingga pedagang buah dengan mobil pickup.

BACA : Berkah Kemarau Bagi Petani Buah di Karang Intan, Ada Durian, Cempedak Hingga Ramania

“Sudah dua bulan ini kami menjual tiwadak Martapura dan Pontianak. Buah musiman ini berbarengan dengan banjirnya durian dari Pontianak dan lainnya,” ucap Fahrin, pedagang buah musiman di Jalan Belitung Darat Banjarmasin ini kepada jejakrekam.com, Selasa (14/11/2023).

Menurut Fahrin, ada perbedaan cukup mencolok antara tiwadak Pontianak dengan tiwadak lokal Martapura Kabupaten Banjar.

“Kalau tiwadak Pontianak dari segi ukuran buah lebih besar, kulitnya tipis dan padat isinya dibandingkan tiwadak Martapura. Dari segi rasa, hampir tak jauh berbeda. Namun, tiwadak Pontianak ini harus cepat habis, karena untuk pengiriman dari kota itu sampai ke Banjarmasin memakan waktu lima hari,” tutur pedagang yang kini berusia 35 tahun ini.

BACA JUGA : Sampah Makan Separuh Jalan, DLH Siapkan TPS Pengganti di Jalan Lingkar Dalam Selatan

Soal harga juga bersaing, Fahrin mengatakan cempedak Pontianak dan tiwadak Martapura cukup laris karena masih tergolong masih murah di saat pasokan penuh. Namun, Fahrin mengatakan tiwadak Martapura lebih dipilih jika ingin membuat mandai dari kulit cempedak.

“Memang, tiwadak Martapura lebih manis dibandingkan tiwadak Pontianak. Kalau dibikin wadai gaguduh tiwadak (kue goreng),” kata Fahrin.

Mengenai harga tiwadak Pontianak dibanderol Rp 10 ribu, kalau eceran dari Rp 5 ribu, Rp 7 ribu hingga 8 ribu per kilogram tergantung kualitas buah dan ukurannya.

BACA JUGA : Isi Kekosongan Musim Buah, Tiwadak Ponti Mulai Banjiri Pasar Buah Banjarmasin

Begitu pula, Abdul Gafar. Pedagang buah cempedak lainnya mengakui cukup banyak pasokan yang didatangkan dari Pontianak dan Martapura untuk memasuki pasar buah musiman di Banjarmasin.

“Makanya, buah tiwadak itu harus cepat laku. Sebab, paling lama bertahan seminggu sudah busuk. Kalau sudah ada yang busuk, kami jual dengan harga murah,” kata Gafar.

Dibanding dengan per satuan buah, Gafar mengatakan jika yang dijual hanya isi tiwadak harganya lebih mahal bisa capai Rp 30 ribu per kilogram. “Buah tiwadak yang dijual harganya juga berbeda tergantung ukuran dan kualitasnya. Dari termurah Rp 10 ribu hingga termahal Rp 12 ribu per kilogram,” tutur Gafar.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.