Pengamat Pertanyakan Anggaran Aksesoris Jembatan Pasar Lama Segede Rp 11,8 Miliar Kok Bisa Lolos?

0

PROYEK penambahan aksesoris jembatan paket 1 (Pasar Lama) yang menelan dana Rp 11,8 miliar lebih, memancing reaksi publik. Salah satunya datang dari pengamat kebijakan publik, Dr Muhammad Uhaib As’ad.

PROYEK milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin ini telah dimenangkan oleh kontraktor pelaksana; PT Telaga Wijaya Perkasa dengan nilai kontrak Rp 11.888.909.000 atau Rp 11,8 miliar lebih pada 20 Juli 2023. Waktu pengerjaan proyek ini ditarget selama 105 hari kalender dengan konsultan perencana; CV Tika Kreatif Desain Konsultan dan konsultan pengawas; CV Takabeya Jaya Utama dan CV Arta Delapan.

PT Telaga Wijaya Perkasa berbasis di Jalan Golf Nomor 46 Banjarbaru dalam naungan grup PT Yudha Wijaya Perkasa asal Bandar Lampung. Berdasar data laman opentender.net, pada 2022 lalu, PT Telaga Wijaya Perkasa ini menggarap penggantian jembatan Bakula dengan nilai kontrak Rp 459 juta lebih.

BACA : Proyek Aksesoris Jembatan Pasar Lama Rp 11 Miliar, Bukti Pemkot Banjarmasin Hamburkan Uang Rakyat

“Proyek aksesoris Jembatan Pasar Lama ini terkesan mengada-ngada dengan biaya Rp 11,8 miliar. Dari badan jembatan dicat putih, kemudian dipasang lampu warna-warni hingga nantinya ditempatkan air mancur pelangi. Kabarnya, termasuk penataan kawasan Siring Tugu Nol Kilometer di kawasan Pasar Lama,” kata akademisi FISIP Uniska MAB Banjarmasin, Muhammad Uhaib As’ad kepada jejakrekam.com, Jumat (6/10/2023).

Dengan dana segede itu bersumber dari uang rakyat di APBD Perubahan Banjarmasin 2023, Uhaib mengatakan patut dipertanyakan tingkat urgensinya yang diklaim berkelindan guna mendongkrak sektor pariwisata berbasis sungai yang tengah didengungkan oleh pemerintah kota.

BACA JUGA : Gelontorkan Dana Jor-Joran Rp 11 Miliar Demi Proyek Aksesoris Jembatan Pasar Lama

“Apa yang dilihat dan diunggulkan di kawasan Pasar Lama? Hanya sekadar melihat lampu warna-warni dan air mancur pelangi. Malah bisa jadi tempat nongkrong dan pacaran anak-anak muda. Jelas tidak senapas dengan slogan Banjarmasin Baiman,” kata doktor lulusan Universitas Brawijaya (UB) Malang ini.

Anehnya, menurut Uhaib, justru anggaran yang menyedot uang rakyat begitu besar itu malah bisa diloloskan oleh DPRD Kota Banjarmasin sebagai lembaga kontrol yang mewakili rakyat eks ibukota Provinsi Kalsel.

“Ada kesan kuat seperti politik tukar tambah atau perselingkuhan kepentingan antara lembaga eksekutif dan legislatif di Banjarmasin. Ini patut dipertanyakan oleh publik ke DPRD sebagai representasi perwakilan rakyat kota,” kata Direktur Pusat Kajian Politik dan Kebijkan Publik Banjarmasin ini.

BACA JUGA : Berdana Rp 11 Miliar, Jembatan Pasar Lama Dipermak Ala Jembatan Banpo Korea Dengan Air Mancur Pelangi

Dengan catatan, Uhaib menekankan usai proyek yang sudah terlajur digarap oleh pihak penyedia jasa itu harus segera diaudit secara transparan terkait penggunaan uang rakyat.

Pengamat kebijakan publik Uniska MAB Banjarmasin, Dr Muhammad Uhaib As’ad. (Foto Dokumentasi JR)

———

“Kalau ingin menegakkan prinsip-prinsip good governance. Salah satunya adalah transparansi, akuntabilitias, partisipasi publik hingga penegakan hukum (law enforcement). Dari sini, aparat penegak hukum baik dari kejaksaan, kepolisian termasuk KPK harus hadir, termasuk lembaga audit karena menyangkut bentuk pertanggungjawaban kepada publik,” imbuh Uhaib.

Di era demokratisasi dan keterbukaan publik, Uhaib mengaku heran justru tiba-tiba muncul proyek bertajuk aksesoris jembatan dengan nilai anggaran bombastis dan terkesan mengada-ada.

BACA JUGA : Jangan Mengulang Kasus Dermaga Apung dan Film JSS, Ini Porsi Anggaran SKPD Terbesar di Banjarmasin

“Benarkah dengan hadirnya Jembatan Pasar Lama dengan air mancur pelangi dan mendandani kawasan itu bisa menarik kunjungan wisatawan ke Kota Banjarmasin? Faktanya justru jauh panggang dari api,” pungkas Uhaib.

Berdasar data Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin pada laman satudata.banjarmasin.go.id pada 2021 mengklaim angka kunjungan wisatawan Nusantara ke Banjarmasin mencapai 781.963 orang. Sedangkan, wisatawan mancanegara pada hanya 1.687 orang dari total kunjungan  783.650 orang ke Banjarmasin pada Januari-Desember 2021.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.