9 Guru Besar Baru Dikukuhkan, Rektor UIN Antasari Lirik Potensi Berdirinya Lembaga Pemeriksa Halal

0

REKTOR Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Prof Dr H Mujiburrahman mengukuhkan 9 guru besar baru di kampus yang dulu bernama IAIN Antasari di Gedung Serbaguna Kampus 2 UIN Antasari, Banjarbaru, Rabu (4/10/2023).

ORASI ilmiah pun disampaikan para professor dari berbagai disiplin ilmu dalam rapat Senat UIN Antasari terbuka dipimpin Rektor Prof Mujiburrahman. Termasuk, adanya potensi besar industri halal yang akan disambut kampus hijau ini dengan mendirikan lembaga pemeriksa halal.

Menurut Mujiburrahman, saat ini kampus 2 UIN Antasari di Banjarbaru telah memiliki laboratorium canggih ditopang peralatan yang didatangkan dari Eropa.

“Kini telah dimanfaatkan para mahasiswa dari jurusan Tadris Fisika, Kimia, dan Biologi. Laboratorium UIN Antasari dalam proses untuk diakreditasi, sehingga mohon dukungan dari bapak dan ibu sekalian. Semoga bisa menjadi Lembaga Pemeriksa Halal di Kalimantan Selatan,” kata guru besar humaniora ini.

BACA : Ribuan Peserta Ikuti Wisuda Sarjana ke-77 Magister dan Doktor ke-47 UIN Antasari

Masih menurut Mujiburrahman, UIN Antasari telah mempunyai 6 auditor, yang siap berperan membantu masyarakat untuk mendapatkan sertifikat halal.

“Saat ini, kami sudah menangani banyak sekali usaha-usaha dari para pelaku UMKM, kerja sama dengan pemda, untuk membantu proses mendapatkan sertifikat halal ini,” ungkap doktor lulusan Kanada dan Belanda ini.

Dalam orasi profesor baru di UIN Antasari adalah Prof Dr Syaugi Mubarak Seff, dengan mengangkat judul Hukum dan Penguatan Ekosistem Industri Halal. Giliran Prof Dr H Jalaluddin mempresentasikan orasi ilmiah berjudul Pengaturan Jaminan Produk Halal dan Implikasinya terhadap Pemenuhan Hak Asasi Manusia di Indonesia.

BACA JUGA :Adakan Riset dan Pengabdian Masyarakat, UIN Antasari Banjarmasin-PWNU Kalsel Jalin Kerja Sama

Sementara itu, 7 guru besar lainnya mengungkap beragam tema menarik sesuai disipilin ilmu yang dikuasai. Seperti Prof Dr Ahmad Muradi menyodorkan pidato profesornya berjudul Pembelajaran Bahasa Arab Bermakna dan Menyenangkan: Perspektif Merdeka Belajar.

Sementara, orasi ilmiah Mengenal Lebih Dekat Pendidikan Diniah Formal: Wajah Baru Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia disodorkan Prof Dr H Husnul Yaqin. Begitupula, Prof Dr  Nadzmi Akbar mengemukakan Konseling terhadap Mualaf Suku Dayak Meratus Korban Banjir Bandang di Masa Pandemi Covid-19 dalam orasi ilmiah.

BACA JUGA : Awal 2024, Walikota Ibnu Sina Beri Sinyal Segera Bangun JPO Depan Kampus UIN Antasari

Kemudian, Prof Dr Saifuddin Ahmad Husin mengetengahkan orasi The Linguistics of Anu: Kajian Morfo-Sintaksis dan Psiko-Sosiolinguistik Penggunaan Leksem Anu oleh Penutur Bahasa Banjar. Lain lagi dengan Prof Dr  Faisal Mubarak Seff, membeberkan Tarjamah An-Nusus Al-‘Arabiyyah lil-Indunisiyyah fi Dau’i Al-Mafhum As-Saqafi dalam orasi ilmiah profesornya.

Terakhir, sang guru besar lainnya yakni Prof Dr H Suriagiri membeberkan masalah Kepemimpinan Pendidikan Transformasional di Era Society 5.0 dalam pidato ilmiah untuk pengukuhan profesornya.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.